Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dalai Lama Tak Khawatirkan Donald Trump

Kompas.com - 23/11/2016, 17:44 WIB

ULAN BATOR, KOMPAS.com - Pemimpin spiritual Tibet, Dalai Lama, Rabu (23/11/2016), mengatakan, dia sama sekali tak mengkhawatirkan presiden terpilih AS Donald Trump dan sangat ingin menemuinya.

Peraih hadiah Nobel perdamaian itu menyebut, AS adalah negara yang memimpin "dunia bebas" dalam sebuah jumpa pers di Mongolia.

Di negeri itu, Dalai Lama bertemu dengan umat Buddha Mongolia meski Beijing mendesak agar pemerintah Mongolia melarang Dalai Lama masuk ke negeri itu.

"Terkadang, saya merasa di masa-masa kampanye, seorang kandidat jauh lebih memiliki kebebasan untuk berekspresi," kata Dalai Lama merespon pertanyaan tentang pilpres AS.

"Setelah mereka terpilih, mereka memiliki tanggung jawab, lalu mereka merencanakan visi, pekerjaan mereka sangat tergantung kenyataan. Jadi saya sama sekali tak khawatir," tambah dia.

Bahkan, Dalai Lama, meski diiringi tawa kecil, mengatakan, berencana mengunjungi AS tahun depan dan ingin bertemu dengan Trump.

Beijing memandang Dalai Lama adalah pemimpin separatis yang berusaha melepaskan diri dari China dan selalu mengecam semua pemimpin dunia yang bertemu dengan biarawan Buddha itu.

Presiden AS Barack Obama pada Juni lalu menerima Dalai Lama untuk keempat kalinya di Gedung Putih. Langkah ini menuai kritik tajam dari Beijing.

Sebagian besar rakyat Mongolia adalah penganut Buddha yang taat yang sangat terkait dengan tradisi Tibet.

Namun, di sisi lain Mongolia sangat tergantung kepada China, dan pemerintah Ulan Bator berusaha untuk menghindari kemarahan tetangga mereka yang besar itu.

Biara Buddha di Mongolia yang mensponsori perjalanan Dalai Lama itu menegaskan kunjungan tersebut murni adalah urusan keagamaan dan sama sekali tak terkait dengan urusan politik.

Di hari yang sama, Kementerian Luar Negeri China langsung menggelar jumpa pers di Beijing untuk menanggapi kunjungan Dalai Lama di Mongolia.

"Pemerintah China berharap komunitas internasional bisa melihat wujud Dalai Lama sebagai separatis dan anti-China," kata juru bicara Kemenlu China, Geng Shuang.

"Dia tidak fokus dalam mempraktikkan ajaran Buddha, dia malah bepergian ke seluruh dunia untuk bertemu para pemimpin dunia untuk menghancurkan hubungan China dan negara-negara tersebut," tambah Shuang.

Sebenarnya, Dalai Lama selama ini hanya memperjuangkan otonomi lebih besar untuk Tibet bukan kemerdekaan penuh.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com