PUKHRAYAN, KOMPAS.com - Para petugas penyelamat telah menuntaskan upaya penyelamatan di gerbong terakhir dari 14 gerbong kereta yang hancur tergelincir di Uttar Pradesh, India utara.
Diberitakan Associated Press, Senin (21/11/2016), berdasarkan keterangan polisi, jumlah korban tewas tercatat telah mencapai sedikitnya 127 orang, dan sekitar 150 terluka.
Para penumpang sedang berada di tengah perjalanan 27 jam dari Kota Indore ke Patna, ketika kecelakaan terjadi, Minggu dinihari.
Kereta itu tergelincir keluar dari rel pada sekitar pukul 3.10 waktu setempat, ketika sebagian besar penumpang sedang tertidur lelap.
Dampak dari kecelakaan ini terlihat luar biasa. Ada salah satu gerbong yang mendarat di atap gerbong lainnya.
"Suara yang terdengar sangat keras seperti gempa bumi. Saya terjatuh dari tempat saya tidur, dan tertimpa banyak barang dari bagasi atas," kata Ramchandra Tewari.
Ramchandra Tewari adalah salah satu penumpang yang mengalami cidera kepala dalam kecelakaan ini.
Dia mengungkapkan kesaksiannya saat menjalani perawatan di rumah sakit di Kota Kanpur.
"Saya pikir saya tewas, dan lalu saya pingsan," kata dia.
Seperti diberitakan sebelumnya, regu penyelamat, tentara dan anggota pasukan manajemen bencana India, bekerja sepanjang malam, untuk menyelamatkan para korban.
Baca: Korban Tewas akibat Kereta Anjlok di India Bertambah Jadi 119 Orang
Kecelakaan terjadi di Pukhrayan, sebuah perkampungan di luar kota industri Kanpur, sekitar 400 kilometer dari Ibu Kota New Delhi.
Hingga pagi tadi, regu penyelamat telah menuntaskan penyelamatan di 14 gerbong, dan menemukan sejumlah korban tewas.
Dengan penemuan-penemuan itu, jumlah korban kini telah mencapai angka 127 orang.
Demikian siaran televisi India NDTV yang mengutip penjelasan Kepala Kepolisian Daljeet Chaudhary. Selain itu, diperkirakan, tak kurang dari 150 orang terluka.