Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jenderal yang Dipecat Obama Ditawari Trump Jadi Penasihat Keamanan AS

Kompas.com - 18/11/2016, 13:52 WIB

WASHINGTON, KOMPAS.com — Presiden terpilih Amerika Serikat Donald Trump menawarkan posisi berpengaruh dalam kabinetnya kepada jenderal purnawirawan Michael Flynn.

Seperti diberitakan media-media di AS mengutip sumber di tim transisi, Trump menawari Flynn untuk menduduki jabatan penasihat presiden untuk keamanan nasional.

Sebelum mendapat tawaran jabatan ini, Flynn sempat menjadi penasihat "kontroversial" bagi Trump pada masa pemilihan presiden AS yang baru lalu.

Sebagai figur yang sangat dihormati dan memiliki latar belakang intelijen militer untuk menumpas jaringan pemberontak di Irak dan Afganistan, Flynn dianggap mampu mengisi pos tersebut.

Pria yang kini berusia 57 tahun itu dikenal sebagai orang yang bersikap keras terhadap kelompok radikal Islam. 

Baca: Rudy Giuliani, Calon Menteri Luar Negeri di Kabinet Trump

Seperti diberitakan AFP, belum jelas apakah Flynn menerima tawaran itu yang dipercaya banyak orang sebagai posisi puncak di bidang keamanan nasional.

Sebagai penasihat, Flynn akan bertanggung jawab untuk memberikan salah satu suara paling berpengaruh terkait kebijakan luar negeri AS, termasuk dalam isu pertahanan negara terhadap negara lain.

Sikap AS terkait kelompok teroris Negara Islam di Irak dan Suriah (ISIS) pun akan banyak terpengaruh oleh pendapat dari penasihat keamanan nasional.

Belum lagi tentang klaim dan sengketa China di wilayah Laut China Selatan dan banyak hal lain, termasuk sikap AS terhadap Rusia. 

Flynn akan menjalankan tugas sebagai kontak utama bagi Pentagon, Departemen Luar Negeri, dan agen intelijen, dengan total jumlah staf mencapai 400 orang. 

Flynn tercatat meninggalkan tugasnya di dunia militer setelah Presiden Barack Obama memecatnya dari jabatan Kepala Defense Intelligence Agency pada tahun 2014, menyusul keluhan terhadap gaya kepemimpinannya.

Selanjutnya, dia berubah menjadi kritikus paling pedas bagi Obama, dan bahkan menuding Obama memecatkan karena tak mau mendengar masukannya tentang ancaman kelompok teroris Islam di AS.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com