Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Duterte Ancam Keluarkan Filipina dari Keanggotaan Mahkamah Kriminal Internasional

Kompas.com - 17/11/2016, 16:50 WIB

MANILA, KOMPAS.com - Presiden Filipina Rodrigo Duterte, Kamis (17/11/2016), mengancam akan membawa negerinya mengikuti jejak Rusia keluar dari keanggotaan Mahkama Kriminal Internasional (ICC).

Pada Rabu (16/11/2016), Rusia secara resmi menarik tanda tangan yang dibubuhkan dalam Statuta Roma yang membentuk ICC.

Rusia memutuskan keluar dari keanggotaan ICC karena menganggap organisasi itu memihak dan tak efisien.

"Rusia mungkin berpikir ICC tak berguna, jadi mereka keluar dari keanggotaan," kata Duterte di kampung halamannya Davao sebelum bertolak ke Peru untuk mengikuti KTT APEC.

"Saya mungkin akan mengikuti (Rusia). Mengapa? Sebab organisasi tak tahu malu ini selalu menekan negara kecil seperti kita," tambah Duterte.

Saat ini Filipina adalah satu dai 124 negara yang menjadi anggota ICC, lembaga peradilan kriminal internasional bentukan PBB.

Dalam kesempatan itu, Duterte kembali melontarkan ancaman lamanya yaitu keluar dari keanggotaan PBB karena organisasi itu tak mampu mencegah perang yang menewaskan banyak perempuan dan anak-anak.

"Jika China dan Rusia memutuskan untuk membentuk sebuah tatanan dunia yang baru, Filipina pasti menjadi negara pertama yang bergabung," lanjut dia.

Bulan lalu, salah seorang jaksa senior ICC Fatou Bensouda mengatakan, dia sangat prihatin dengan ribuan pembunan ekstra judisial di Filipina.

Bensouda, saat itu mengingatkan, bahwa siapa saja yang bertanggung jawab atas pembunuhan itu bisa dijerat dakwaan.

Kecaman terkait kebijakan perang melawan narkoba yang sejauh ini sudah menewaskan 4.000 orang itu biasanya langsung memicu kekesalan Duterte.

Bahkan, jelang keberangkatannya ke KTT APEC, Duterte kembali memperingatkan kolega internasionalnya, termasuk Presiden AS Barack Obama, agar jangan berkomentar soal HAM.

"Mereka yang akan mendapatkan pelajaran dari saya dan saya akan mengajarkan kepada mereka hal-hal pokok soal peradaban," ujar Duterte.

"Kalian mengancam kami, seolah kami ini adalah budak dan mengancam akan memenjarakan saya. Saya dipenjara? Saya akan menjatuhkan kalian semua," kata Duterte gusar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com