NEW YORK, KOMPAS.com - Di "benteng" kaum liberal di kota New York, warga yang bingung atas pemerintahan Republik mendatang, menemukan pelipur lara sepekan setelah pemilihan Presiden AS berlalu.
Mereka ingin membangun “tebok”, namun bukan yang dibicarakan Presiden AS terpilih, Donald Trump, saat ia kampanye beberapa waktu lalu, seperti dilaporkan Reuters, Rabu (16/11/2016).
Penduduk salah satu kota tersibuk di dunia itu membangun "dinding" dengan cara menempatkan catatan tulisan tangan anonim di stasiun sibuk kereta bawah tanah.
Pada Selasa, banyak catatan memberikan dukungan untuk pendatang atau mengejek janji Trump membangun dinding di sepanjang perbatasan AS dengan Meksiko dan menyuruh Meksiko membayar untuk itu.
"Tembok lebih baik," kata catatan. "Ini dinding yang bisa dibangun oleh cinta," kata catatan lain.
Pemasangan lapisan dinding di bawah tanah Manhattan Union Square, yang berjudul "Subway Therapy", adalah ide dari seniman Matius "Levee" Chavez.
"Beberapa hari terakhir kita telah dibuat stres dan saya ingin memberikan orang kesempatan untuk terlibat dalam cara yang ringan dan mudah," kata dia di majalah "Quartz".
Siapa pun dapat menayangkan catatannya, dan lebih dari 10.000 orang telah melakukannya, tulis Chavez di Instagram-nya.
Calon dari Partai Demokrat, Hillary Clinton, dikalahkan Trump dengan 79 persen berbanding 18 persen di kota New York.
Penulis catatan tempel tersebut mengambil pendekatan yang bervariasi.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan