Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Chicago Dikukuhkan Jadi "Kota Pengayom" Imigran Gelap

Kompas.com - 15/11/2016, 17:40 WIB

CHICAGO, KOMPAS.com — Rahm Emanuel, Wali Kota Chicago, AS menegaskan status kotanya sebagai tempat berlindung bagi para imigran, yang dikhawatirkan diusir karena memasuki Amerika Serikat secara ilegal.

Pernyataan itu dikeluarkan sehari setelah Presiden AS terpilih, Donald Trump, berjanji menyingkirkan tiga juta pendatang, yang disebutnya memiliki catatan kejahatan, seperti dilaporkan Reuters, Selasa (15/11/2016).

Garansi Emanuel itu menenangkan imigran ilegal di kota terbesar ketiga AS itu menyusul penawaran serupa dari wali kota New York dan Los Angeles untuk mempertahankan sebutan mereka sebagai "kota suaka".

"Kalian aman di Chicago. Kalian terlindungi di Chicago, dan kalian didukung di Chicago," kata Emanuel dalam jumpa pers di Rumah Sakit Anak Ann & Robert H Lurie, Chicago. "Ini adalah kota pengayom."

Gerakan memberikan suaka kepada imigran dilakukan di hampir 40 kota di AS. Kepolisian pun tidak memeriksa status imigrasi seseorang yang ditahan dan membagikan informasi itu dengan pihak federal, yang dapat mengusir mereka.

Gerakan itu menjadi perhatian besar nasional di bawah pemerintahan Presiden Barack Obama yang menuai kritik dari kubu Republik.

Republiken mengkritik karena Obama memberikan perlindungan, meskipun pemerintahannya bergerak untuk meningkatkan deportasi para imigran yang memiliki catatan kriminal.

Kebijakan itu kembali dibahas setelah kemunculan Trump. Ia berjanji pada saat kampanye bahwa ia akan memperluas deportasi dan menahan dana federal bagi kota-kota yang melindungi orang-orang dalam negara itu secara ilegal.

Dalam wawancara dengan stasiun televisi yang disiarkan secara nasional pada Minggu, Trump ingin memulangkan segera atau memenjarakan dua hingga tiga juta imigran gelap, yang disebutnya penjahat, anggota gerombolan jalanan, atau pengedar narkotika.

Sebagai perbandingan, sekitar dua juta orang telah dideportasi selama delapan tahun Obama menjabat.

Emanuel, mantan Kepala Staf Gedung Putih di bawah Obama, mengatakan, pendatang tanpa berkas di Chicago juga akan terus memiliki akses terhadap sejumlah pelayanan umum, termasuk pendidikan dan kesehatan yang didanai kota itu.

Dia didukung pemimpin warga, yang mendukung gerakan perlindungan itu.

Dua anggota parlemen negara bagian juga memimpin sebuah pengajuan untuk mengizinkan para pelajar tanpa dokumen dapat mendaftar untuk menerima bantuan finansial bagi kuliah mereka selama empat tahun jika mereka memenuhi syarat.

Dewan Kota Chigago diharapkan untuk segera menyetujui rencana Emanuel yang ingin mengeluarkan sebuah kartu tanda pengenal kota.

Kartu itu akan memberi keuntungan bagi para imigran ilegal, tunawisma, dan orang-orang lainnya yang sulit untuk mendapatkan kartu identitas dari pemerintah.

Direktur Rumah Sakit Anak Lurie, Patrick Magoon, mengatakan, sikap Trump dalam hal keimigrasian menyebabkan kegelisahan besar.

Magoon mengutip data yang menunjukkan permohonan pencegahan bunuh diri dan jalur cepat tanggap krisis di penjuru negara bagian meningkat dua kali lipat sejak Trump terpilih.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com