Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemenangan Trump Disambut Hangat Kelompok Sayap Kanan

Kompas.com - 09/11/2016, 15:26 WIB

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Di saat sebagian rakyat AS masih tertegun dengan kemenangan Donald Trump dalam pemilihan presiden, dunia internasional langsung bereaksi atas hasil tak terduga ini.

Warga Kuba termasuk yang kecewa dengan kemenangan Trump. Pasalnya, Trump pernah mengatakan bakal menghentikan proses normalisasi hubungan AS dan Kuba yang sudah dirintis Presiden Barack Obama.

"Kita harus menghormati apapun keputusan yang akan diambil Trump, tetapi kami tak menginginkan dia menjadi presiden," ujar penduduk kota Havana, Lina Osorio.

"Kami membutuhkan hubungan baik antara kedua negara, kami sangat memperhatikan pemilihan kali ini sama seperti rakyat AS," tambah Lina.

Di Eropa, Menteri Pertahanan Jerman Ursula van der Leyen menyebut kemenangan Trump sebagai "kejutan besar".

Sedangkan anggota komisi luar negeri parlemen Jerman memperingatkan bahwa secara geopoliti dunia kini berada di masa-masa tak menentu.

"Kami sadar sekarang bahwa kami tak tahu sama sekali bagaimana jika suara kemarahan menjadi sosok orang paling berkuasa di dunia," kata anggota parlemen Norbert Roettgen kepada Radio Jerman.

Di saat para pemimpin dunia khawatir dengan kemenangan Donald Trump, kelompok-kelompok sayap kanan dunia justru menyambut baik kehadiran Trump.

Marine Le Pen, pemimpin partai sayap kanan Perancis, National Front langsung menyampaikan ucapan selamat untuk Trump dan "rakyat AS yang bebas".

Pauline Hanson, pemimpin partai sayap kanan Australi, One Nation Party, menyampaikan ucapan selamat kepada Trump saat memenangkan suara di Florida.

"Tuan Presiden, pintu saya selalu terbuka untuk Anda. Selamat," kata Pauline.

Politisi sayap kanan Belanda, Geert Van Wilders juga memberikan ucapan selamat kepada Donald Trump.

"Rakyat sudah merebut negara mereka kembali, dan begitu pula  kami," ujar Wilders.

Politisi Rusia juga menyambut gembira kemenangan Donald Trump.

"Saya yakin sanksi terhadap Rusia akan benar-benar dicabut dan dia akan mengakui aneksasi Rusia ke Crimea," kata Gennady Zyuganov, pemimpin partai politik terbesar kedua di Rusia, Partai Komunis.

Sementara di Timur Tengah, reaksi terhadap kemenangan Trump ini tak terlalu kentara. Sebab, para pakar menilai situasi di Timur Tengah tetap tak berbubah siapapun pemimpin terpilih AS.

Jurnali anti-Arab Amerika, Abdel-Bari Atwan mengatakan, dia tak berharap banyak dari sosok Trump yang disebutnya tak memiliki kebaikan apapun selain menebar rasisme, kesombongan, dan kebohongan.

Sementara di Suriah, yang diamuk enam tahun perang saudara juga merasa pesimis dengan terpilihnya Trump.

Warga Suriah di Aleppo timur menanggapi hal ini dengan canda yaitu George Bush menciptakan Al Qaeda, kemudian Obama membawa ISIS, dan akhirnya Trump membawa mahluk angkasa luar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com