BRUSSELS, KOMPAS.com - Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) telah menyiagakan 300.000 personel militer di tengah ketegangan antara Rusia dan negara-negara Baltik.
Sekretaris Jenderal NATO, Jens Stoltenberg berharap bisa semakin mengefektifkan kemampuan prajuritnya dalam menghadapi situasi tempur.
Bulan lalu, dikabarkan NATO siap menempatkan 4.000 personel militer di perbatasan antara Rusia dan negara-negara Baltik dalam sebuah pengerahan pasukan paling besar sejak Perang Dingin.
Pasukan yang disiagakan di perbatasan itu berasal dari seluruh negara anggota pakta pertahanan tersebut.
"Kami memperhatikan Rusia sangat aktif dalam banyak hal. Rusia juga meningkatkan anggaran militer hingga tiga kali lipat sejak 2000, membangun kemampuan militer baru, melatih tentara mereka dan menyerang tetangganya," tambah Stoltenberg.
Akibat kondisi itu, lanjut Stoltenberg, NATO merespon dengan pengerahan pasukan terbesar secara kolektif sejak Perang Dingin berakhir.
Stoltenberg enggan menyebut jumlah pasti pasukan yang disiagakan, tetapi perwakilan Inggris di NATO, Sir Adam Thomson mengatakan, jumlah pasukan yang disiagakan berkisar antara 300.000 personel.
Sir Adam mengatakan, tujuannya adalah untuk mencari cara memobilisasi pasukan tersebut dalam dua bulan dan bukan dalam enam bulan seperti prosedur baku selama ini.
NATO meningkatkan kesiagaannya sejak Rusia menganeksasi Semenanjung Crimea pada 2014.
Selain itu, NATO juga ingin memberi jaminan kepada Lithuania, Latvia, dan Estonia bahwa Rusia tak akan mencaplok kembali ketiga negara kecil itu.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.