Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Inilah 10 Kota Paling Berwarna di Dunia

Kompas.com - 05/11/2016, 11:49 WIB

4. Willemstad, Curacao

Willemstad adalah ibu kota Curacao, negeri kecil di Lautan Karibia. Kota ini telah ditetapkan sebagai kota warisan dunia.

Pusat kota Willemstad sangat kaya dengan sejarah dan berbagai bangunan berwarna-warni mulai dari gedung pemerintah, pusat belanja, kediaman warga, restoran hingga perkantoran.

Terdapat 750 buah bangunan di kota ini, tetapi yang menjadi daya tarik utama dalah jajaran bangunan berwarna yang berdiri di tepi pantai.

Kisah di balik warna-warni bangunan ini berawal ketika kota itu dikelola Gubernur Jenderal Albert Kikkert pada abad ke-19.

Gubernur Kikkert saat itu menderita migren dan refleksi cahaya matahari dari gedung-gedung di kota Willemstad yang saat itu sebagian besar dicat putih, mempengaruhi kesehatannya.

Kikkert kemudian mengeluarkan perintah untuk memberi warna berbeda dan cerah bagi semua gedung di pusat kota. Kebiasaan itu kemudian berlangsung hingga saat ini.

Berbagai gedung yang ada di Willemstad saat ini merupakan contoh kehebatan gaya arsitektur Belanda.

Banyak bagian dari pelabuhan kota itu dibangun pada abad ke-17 yang setiap tahun menarik ribuan wisatawan asing.

4. Jodhpur, India

Kota Jodhpur di Rajashtan ini juga dikenal sebagai "Kota Biru" karena warna biru cerah yang digunakan untuk melapisi banyak bangunan di kota itu.

Kota tua penuh warna ini mengelilingi benteng Mehrangarh yang bersejarah. Sedikitnya ada 100 bangunan berwarna biru yang berada di dekat tembok benteng.

Warga setempat percaya para brahmana, kasta tertinggi dalam agama Hindu India, yang pada awalnya mengecat rumah mereka dengan warna biru untuk membedakan kediaman mereka dengan rumah warga berkasta lebih rendah.

Namun kemudian, kebiasaan ini ditiru sebagian besar warga dari berbagai kasta. Hasilnya, sebuah kota yang sangat unik.

Selain itu, warna biru di Jodhpur ini merupakan simbol perlawanan terhadap panas membara di gurun pasir Thar yang mengelilingi kota itu.

Warga setempat mengatakan, dengan tembok berwarna biru, suhu di dalam rumah mereka lebih sejuk dan juga berfungsi sebagai pencegah nyamuk.

6. Bo-Kaap, Afrika Selatan

Bo-Kaap yang berwarna ini berada di kaki bukit di luar kota Cape Town, Afrika Selatan. Kawasan permukiman ini dikenal dengan deretan rumah beraneka warna dan jalan sempit yang dibuat dari susunan batu bulat.

Tak hanya bangunannya yang berwarna, sejarah Bo-Kaap juga penuh warna. Pada abad ke-16 dan 17 banyak budak yang dibawa Belanda dari Malaysia, Indonesia dan wilayah Afrika lainnya tiba di Cape Town.

Pada 1760, sejumlah bangunan didirikan di Bo-Kaap dan kemudian disewakan kepada para budak itu. Akhirnya para budak membeli rumah-rumah itu dan mengecatnya dengan berbagai warna untuk mengekspresikan kebebasan dan kebahagiaan.

Bo-Kaap museum merupakan bangunan tertua yang dibangun pada 1760. Museum itu masih berdiri dalam bentuk aslinya dan mengisahkan kehidupan para budak di tempat itu.

7. Chefchaouen, Maroko

Kota kecil nan indah ini terletak di pegunungan Rif, sebelah barat laut Maroko. Kota yang didominasi bangunan berwarna biru ini merupakan tujuan turis yang sangat populer.

Warna biru di kota ini pertama kali diperkenalkan para pengungsi Yahudi pada 1930. Warna biru, dalam agama Yahudi, merupakan simbol langit dan surga.

Sehingga warna biru ini berarti manusia harus menjalani hidup dengan keseimbangan spiritual.

Warga lokal Chefchaouen secara reguler mengecat ulang berbagai bangunan di kota itu untuk mengenang sejarah tempat itu.

Uniknya, warna biru di kota ini nampak berbeda di masa yang berbeda. Misalnya di saat musim hujan, Chefchaouen terlihat seperti sebuah kawasan perairan berwarna biru cerah.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com