Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

UNESCO: Tiap 4,5 Hari 1 Jurnalis Tewas, Wilayah Arab Paling Berbahaya

Kompas.com - 02/11/2016, 18:33 WIB

PARIS, KOMPAS.com - Setiap 4,5 hari, satu jurnalis tewas saat menjalankan tugas. Data ini diungkapkan lembaga PBB untuk pendidikan dan budaya, UNESCO, di Paris, Perancis, Rabu (2/11/2016).

Disebutkan, sepanjang 10 tahun terakhir, 827 wartawan tewas ketika melakukan tugas. Demikian diwartakan kantor berita AFP.

Ada pun, lokasi paling berbahaya bagi profesi jurnalis adalah wilayah Arab, termasuk Suriah, Irak, Yaman dan Libya. Sementara, Amerika latin menduduki "peringkat" berikutnya.

Data ini tercatat dalam laporan the Safety of Journalists and the Danger of Impunity.

Tak mengejutkan, sebagian besar kematian wartawan, --setara dengan 59 persen, dalam dua tahun terakhir di rentang 2006-2015, terjadi di daerah konflik. 

Dalam periode itu, 78 dari 213 kematian wartawan, --setara dengan 36,5 persen, terjadi di negara-negara Arab.

Mungkin yang paling mengkhawatirkan adalah peningkatan kematian jurnalis di Eropa Barat dan Amerika Utara. Data menunjukkan kenaikan dari "nol" di tahun 2014, menjadi 11 kematian di 2015.

Dalam data itu pun terungkap, wartawan lokal jauh lebih berisiko daripada wartawan asing. Tercatat, 90 persen jurnalis yang tewas dalam tugas adalah wartawan lokal. 

Kendati demikian, ada lonjakan besar dalam angka kematian wartawan asing di tahun 2014. Tercatat, 17 wartawan tewas, yang merupakan angka tertinggi dibanding rata-rata empat tahun terakhir.

Tahun lalu, angka kematian terhadap wartawan online pun meningkat. Ada 21 wartawan online tewas dalam tugas, atau meningkat tajam dari dua kematian di tahun 2014.

Sebagian besar dari wartawan online yang tewas itu adalah blogger asal Suriah.

Laporan ini juga mengungkap, jumlah wartawan pria yang tewas lebih dari 10 kali lipat dibanding wartawan perempuan.

Tercatat, 195 jurnalis laki-laki dan 18 jurnalis perempuan tewas di rentang 2014-2015.

"Kita perlu menambahkan banyak pelanggaran lain yang dialami wartawan, termasuk penculikan, penahanan sewenang-wenang, penyiksaan, intimidasi dan pelecehan, baik offline dan online, dan penyitaan atau penghancuran material."

Kalimat itu tertulis dalam laporan UNESCO yang disarikan dari data di 39 negara anggota Dewan Antar-Pemerintah UNESCO.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com