Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Nepal "Keringkan" Sebuah Danau Glasial di Everest, Ada Apa?

Kompas.com - 31/10/2016, 16:14 WIB

Tercatat, tak kurang dari lima juta meter kubik air dikeluarkan dari danau tersebut.

Pemerintah Nepal menjalin kerjasama dengan United Nations Development Programme (UNDP) untuk melakukan "pengurasan" danau ini. 

Sebuah tim yang terdiri dari 40 orang persenel militer dan lebih dari 100 pekerja lokal yang biasa bertugas di ketinggian Himayala, bekerja bergantian sejak enam bulan lalu. 

"Sebuah gorong gorong sepanjang 45 meter dibangun untuk menjadi saluran air dari danau, menuju danau di wilayah bawah," kata Letnan Kolonel Bharat Lal Shrestha, yang memimpin tim militer. 

"Kami juga memasang gerbang mekanis untuk mengontrol aliran air," sambung dia.

"Karena kerasnya hembusan angin, salju, dan udara yang tipis, kami hanya sanggup bekerja dua atau tiga jam per hari, ini sangat menantang," kata dia. 

Permukaan air di Danau Imja Tsho meluas dari cakupan awal 0,4 kilometer persegi menjadi 1,01 kilometer persegi, yang terdeteksi sejak tahun 1984 hingga 2009.

Kondisi ini memicu kekhawatiran akan bencana banjir yang mungkin menghantam perkampungan di kaki gunung. 

Sejumlah ahli menyebutkan, banjir berpotensi membahayakan hidup lebih dari 50.000 jiwa yang ada di perkampungan di kaki gunung, di distrik bagian selatan negara itu.

Sebagai bagian dari proyek besar ini, sistem peringatan dini sudah dibangun dan dipasang di perkampungan di kaki gunung. 

"Rencana kami adalah untuk mereplikasi hasil kerja ini, jika ternyata masih dibutuhkan penanganan serupa di lokasi lainnya," ungkap dia. 

Tercatat, Nepal menjadi raja danau glasial dengan jumlah mencapai 3,000 danau.

Di tahun 2014, di jurusan studi internasional mengingatkan bahwa es di puncak Himalaya bisa menyebabkan menyusutnya permukaan salju hingga 70 persen di wilayah Everest.

Sebuah hasil studi yang dipublikasikan oleh the Kathmandu, --pusat terpadu pengembangan wilayah pegunungan, mengungkap, berdasarkan citra satelit, salju di puncak Himalaya sudah menyusut hampir 25 persen.

Penyusutan terjadi dalam rentang 1977 hingga 2010.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com