Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ratusan Juta Anak Terpapar Polusi, 600.000 Anak Meninggal Tiap Tahun

Kompas.com - 31/10/2016, 10:52 WIB

WASHINGTON, KOMPAS.com - Sekitar 300 juta anak di dunia terpapar polusi yang dapat menyebabkan gagguan fisik serius, termasuk terhambatnya pertumbuhan otak anak.

Hal itu disampaikan PBB berdasarkan hasil sebuah studi, yang dirilis pada Senin (31/10/2016).

Satu di antara tujuh anak di seluruh dunia menghirup udara tujuh kali lebih kotor dari standar kualitas udara yang ditentukan secara internasional oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Menurut studi yang dilakukan lembaga Dana Anak PBB (UNICEF), udara yang tercemar polusi merupakan faktor utama dalam kematian anak.

UNICEF mempublikasi penelitian tersebut seminggu sebelum pertemuan tahunan tentang perubahan iklim PBB, yang rencananya akan digelar di Maroko, pada 7-18 November ini.

Lembaga, yang mempromosikan hak-hak dan kehidupan anak yang lebih baik, mendesak para pemimpin dunia untuk mengambil langkah darurat mengurangi polusi udara di negara mereka.

“Polusi judara adalah faktor penyumbang utama bagi kematian sekitar 600.000 anak balita per tahun di seluruh dunia. Polusi mengancam kehidupan dan masa depan jutaan anak setiap hari,” kata Anthony Lake, Direktur Eksekutif UNICEF.

"Polutan tidak hanya membahayakan paru-paru anak. Polutan sebenarnya dapat menerobos sekat darah-otak dan secara permanen merusak otak untuk berkembang, “ kata Lake.

Kondisi itu, kata Lake, akan berarti juga akan merusak masa depan ratusan juta anak di dunia. “Tak ada masyarakat yang mampu mengabaikan polusi udara," Lake menambahkan.

UNICEF menunjuk citra satelit yang mengonfirmasi bahwa sekitar dua juta anak di dunia hidup di wilayah di mana polusi udara luar ruang berada di bawah standar internasional yang ditentukan WHO.

Udara itu tercemar oleh emisi gas buang kendaraan, bahan bakar fosil, debu, asap pembakaran sampah, dan polutan udara lainnya.

Asia Selatan memiliki jumlah terbesar anak-anak yang tinggal di daerah dengan udara tercemar berat, yakni sekitar 620 juta, lalu diikuti di Afrika ada 520 juta, dan Asia Timur serta Pasifik 450 juta anak.

UNICEF menyerukan langkah-langkah yang lebih tegas dalam mengurangi polusi, meningkatkan akses anak-anak terhadap perawatan kesehatan, dan melakukan pemantauan dan upaya mengurangi resiko anak-anak terpapar udara tercemar itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com