ISLAMABAD, KOMPAS.com - Polisi anti huru hara Pakistan, Minggu (30/10/2016), menggunakan gas air mata dan pentungan untuk melawan demonstran pendukung politisi Imran Khan yang melemparkan batu.
Polisi menyita senjata dan menangkap ratusan orang ketika mereka berupaya masuk ke Islamabad untuk melakukan unjuk rasa anti pemerintah yang dijadwalkan pekan depan.
Sejumlah bentrokan telah terjadi sejak Jumat, ketika pemerintah melarang diadakannya perkumpulan massal dan protes di ibukota.
Bentrokan itu pecah lagi hari Minggu dekat kediaman Khan dan di beberapa tempat di luar ibu kota Islamabad.
Khan bertekad akan melumpuhkan Islamabad pada 2 November untuk menuntut pengunduran diri Perdana Menteri Nawaz Sharif.
“Pesan yang kami dapat adalah mereka akan memblokir Islamabad,” kata Menteri Dalam Negeri Pakistan Chaudhry Nisar Ali Khan dalam sebuah konferensi pers.
Dia menduga partai oposisi berencana menyerbu kantor sekretariat pemerintah Pakistan.
Dia mengatakan pemerintah tidak akan membiarkan siapapun mengganggu kehidupan di ibukota. “Saya bertanggungjawab agar sekolah tetap buka dan orang-orang tetap bekerja,” katanya.
Imran Khan pada tahun 2014 mengadakan protes duduk sebulan penuh di luar gedung parlemen Pakistan di Islamabad untuk menuntut agar Sharif mundur, menuduh bahwa perdana menteri itu telah mencurangi pemilu tahun 2013.
Mantan atlet kriket itu menghentikan sementara protes partainya setelah sebuah serangan Taliban bulan Desember tahun 2013 di Peshawar yang menewaskan 150 orang.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.