Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 25/10/2016, 11:56 WIB
EditorErvan Hardoko

MANILA, KOMPAS.com — Duta Besar AS di Manila, Philip Goldberg, Selasa (25/10/2016), menegaskan, militer negara itu akan tetap terlibat dalam menangkal serangan militan Islam di sebelah selatan Filipina.

Pernyataan Goldberg ini disampaikan setelah beberapa waktu lalu Presiden Filipina Rodrigo Duterte berniat mengusir semua personel militer AS di negeri itu.

Goldberg menambahkan, ancaman keamanan di kawasan konflik Filipina selatan sangat serius karena sejumlah kelompok militan asing, termasuk ISIS, ingin menancapkan pengaruh di negeri tersebut.

"Kami mengkhawatirkan adanya infiltrasi ISIS atau kelompok militan lain yang ingin mengambil kesempatan yang terbuka di Filipina selatan. Jadi kami ingin tetap tinggal," kata Goldberg kepada stasiun televisi ABS-CBN.

Pada 2002-2004, AS mengirimkan sebanyak 600 personel militer yang terus dirotasi di wilayah selatan Filipina untuk melatih tentara negeri itu.

Keberadaan militer AS di Filipina secara bertahap dikurangi ketika kelompok-kelompok militan mulai terpecah dan berubah menjadi kelompok kriminal.

Saat ini, lanjut Goldberg, terdapat sekitar 100 personel militer AS di wilayah selatan Filipina.

Namun, Presiden Duterte yang resmi menjabat sejak 30 Juni lalu menganggap keberadaan tentara AS justru menambah ketegangan dengan komunitas Islam di wilayah selatan, terutama di Mindanao.

Kelompok-kelompok besar memang sudah meletakkan senjata, tetapi kelompok kecil seperti Abu Sayyaf masih menjadi ancaman serius.

Lebih jauh Goldberg memperingatkan bahwa Jamaah Islamiyah, kelompok yang bertanggung jawab atas bom Bali 2002, dan kelompok militan lain masih ada di wilayah selatan Filipina.

"Ini adalah isu yang sangat serius. Kita tak hanya menghadapi Abu Sayyaf, tetapi kelompok lain di kawasan ini, seperti Jamaah Islamiyah dan kemunculan ISIS," tambah dia.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com