Tim kampanye Donald Trump langsung membantah pernyataan Jessica Drake itu sebagai tak berdasar dan mengada-ada.
"Tuan Trump tak mengenal perempuan ini, tidak ingat perempuan ini dan tak memiliki kepentingan apapun untuk mengenal dia," demikian pernyataan resmi tim kampanye Donald Trump.
"Ini hanyalah upaya lain yang dilalukan tim kampanye (Hillary) Clinton untuk mempermalukan kandidat yang hari ini memimpin di tiga jajak pendapat," masih tim kampanye Trump.
"Siapapun yang mampu menyewa penjahat untuk memicu kekerasan dalam sebuah kampanye, yang videonya baru dirilis, akan berbuat apapun. Ini adalah upaya Clinton untuk mengendalikan pemilu," tim kampanye Trump menegaskan.
Jessica Drake adalah perempuan ke-11 yang menuding perilaku tak wajar Donald Trump. Dua perempuan lain dengan klaim serupa juga diwakili oleh Gloria Allred.
Pada hari yang sama sebelum jumpa pers Jessica Drake, dalam kampanye di Gettysburg, Pennsylvania, Donald Trump mengancam untuk menggugat semua orang yang melontarkan tuduhan kepadanya.
"Saya akan menggugat semua pembohong ini. Mereka muncul hanya untuk merusak kampanye saya," kata Trump di hadapan para pendukungnya.
Ancaman Trump itu ditanggapi ringan Gloria Allred dan mempersilakan pengusaha itu untuk melakukan gugatan.
"Kami malah mendapatkan kesempatan untuk menghancurkan Anda," ujar Gloria.
Dianggap pembohong dan menjadi oportunis memang sudah disadari Jessica saat muncul dengan pengakuannya, apalagi dengan latar belakangnya sebagai bintang film porno.
Dia mengatakan, apa yang dilakukannya ini adalah untuk mendukung sesama perempuan yang sudah menyampaikan pengalaman buruk mereka dengan Donald Trump kepada publik.
"Saya mungkin bukan siapa-siapa selain sebutir kecil pasir. Namun, saya adalah bagian dari sebuah pantai yang luas," ujar Jessica.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan