Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

China dan Filipina Sepakat Bicarakan Lagi Sengketa Laut China Selatan

Kompas.com - 21/10/2016, 16:02 WIB

BEIJING, KOMPAS.com - Beijing dan Manila sepakat untuk memulai kembali perundingan terkait sengketa Laut China Selatan. Perkembangan ini menjadi kemenangan diplomatik bagi China yang sebelumnya sempat terpukul oleh keputusan mahkamah arbitrase internasional.

Kesepakatan ini dicapai dalam kunjungan kerja Presiden Filipina Rodrigo Duterte ke China untuk mencari bantuan ekonomi sekaligus menegaskan "perpisahan" dengan Amerika Serikat.

"Mekanisme konsultasi bilateral bisa sangat bermanfaat dan akan dilakukan secara reguler untuk membahas kondisi saat ini dan masalah lainnya yang menjadi perhatian kedua negara di Laut China Selatan," demikian pernyataan bersama kedua negara, Jumat (21/10/2016).

Langkah untuk melakukan kembali perundingan, yang dibatalkan beberapa tahun lalu, akan sangat menggembirakan bagi Beijing.

Sebab, selama ini China memegang teguh kebijakan bahwa sengketa Laut China Selatan akan didiskusikan secara langsung antara negara-negara yang bersengketa.

Sejumlah analis mengatakan, China menginginkan pembicaraan bilateral langsung karena dengan kekuatan ekonominya saat ini, Beijing memiliki pengaruh dan daya tawar yang kuat.

Berbeda halnya jika masalah Laut China Selatan dibicarakan dalam forum multinasional atau dibawa ke ajang-ajang internasional.

Dalam pernyataan bersama China dan Filipina ini sama sekali tak disebut hasil vonis Mahkamah Tetap Arbitrase (PCA) di Den Haag awal tahun ini yang menyatakan China tak memiliki landasan hukum untuk mengklaim seluruh wilayah Laut China Selatan.

Duterte sendiri awalnya mengatakan, dia akan membawa masalah Laut China Selatan dalam kunjungan kerjanya ke Beijing. Namun, belakangan dia tak membicarakan masalah ini karena menilai akan menyinggung pemerintah China.

"Kedua pihak sepakat bahwa masalah ini bukan menjadi bagian utama dalam hubungan Filipina dan China," masih pernyataan bersama kedua negara.

Di dalam pernyataan yang sama, China menegaskan akan mencabut larangan impor pisang dan nanas dari Filipina yang diterapkan sejak 2012 ketika sengketa wilayah di LCS meningkat.

Saat itu, China merebut Scarboroug Shoal, sebuah kawasan penangkapan ikan di zona ekonomi eksklusif Filipina. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com