Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Akibat Blokade Militer, Bantuan Pangan untuk 80.000 Orang di Rakhine Terhambat

Kompas.com - 19/10/2016, 21:40 WIB

YANGON, KOMPAS.com - Pengiriman bantuan pangan untuk lebih dari 80.000 orang di wilayah barat laut Myanmar ditunda karena wilayah tersebut ditutup militer.

Demikian pernyataan organisasi pangan PBB, World Food Programme (WFP), Rabu (19/10/2016).

WFP biasanya mengirimkan bahan pangan untuk 80.000-85.000 di kawasan yang masih merupakan bagian dari negara bagian Rakhine.

Namun, bantuan tersebut kini terhambat karena militer melarang konvoi pembawa bantuan masuk ke kawasan tersebut.

"Tentara ada di mana-mana dan jam malam diberlakukan, sehingga tak mungkin masuk ke daerah tersebut," kata Arsen Sahakyan, pejabat WFP di Myanmar.

Pemerintah Myanmar mengirimkan tentara ke wilayah utara negara bagian Rakhine yang berbatasan dengan Banglades setelah sepekan lalu sekelompok orang menyerang pos-pos polisi di daerah itu.

Tentara kemudian menutup kawasan di mana sebagian besar penduduknya adalah etnis minoritas Rohingya yang memeluk agama Islam.

Menurut media pemerintah, sejak penyerangan pos perbatasan, tentara Myanmar sudah menewaskan sedikitnya 30 orang dan tak kurang dari 40 orang ditangkap.

Pemerintah Myanmar menuding kelompok militan Aqa Mul Mujahidin mendalangi serangan di perbatasan itu. Pemerintah menambahkan, ratusan orang anggota militan sudah merencanakan lebih banyak serangan.

Rincian soal penyerangan yang memicu blokade militer itu sangat sulit dikonfirmasi karena terjadi di kawasan yang terpencil dan paling diawasi di Myanmar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com