Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Demi Pertahankan Mosul, ISIS Siapkan Ranjau hingga Pasukan "Sniper"

Kompas.com - 17/10/2016, 16:16 WIB

MOSUL, KOMPAS.com - Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) sudah mempersiapkan diri untuk menghadapi gempuran pasukan pemerintah Irak yang akan merebut kota terbesar kedua di negeri itu, Mosul.

Warga sipil Mosul mengabarkan, dalam beberapa hari terakhir ISIS sudah menyiapkan berbagai jebakan di bawah jembatan dan disembunyikan di dalam lubang-lubang jalanan.

Kementerian pertahanan AS juga memperingatkan, ISIS kemungkinan besar siap memproduksi gas mustard untuk ditembakkan ke arah pasukan penyerbu.

Akibat kemungkinan penggunaan senjata kimia ini, AS menyediakan 50.000 buah topeng gas untuk pasukan Irak sebagai bentuk dari antisipasi.

Beberapa kawasan di kota Mosul diblokir dengan menggunakan tembok beton yang ditujukan untuk mengarahkan warga ke kawasan tertentu agar bisa digunakan sebagai tameng hidup.

Kabar ini diperkuat dengan sejumlah foto dan pesan pendek yang diterima kantor berita Reuters. ISIS juga dikabarkan membangun jaringan terowongan bawah tanah untuk memindahkan pasukan dan persejataan.

ISIS juga diyakini telah meningkatkan pengawasannya dan menempatkan banyak penembak jitu di atap-atap bangunan untuk mengatasi tanda-tanda pemberontakan rakyat.

Seorang warga Mosul lewat aplikasi Whatsapp mengabarkan, anak-anak kecil berusia setidaknya 8 tahun dipersenjatai pistol dan pisau.

Mereka dikerahkan untuk mengawasi dan melaporkan gerakan di tengah masyarakat. Anak-anak ini kemudian merekrutu anak-anak lain untuk melakukan tugas yang sama.

"ISIS sudah putus asa dan mereka bahkan menggunakan anak-anak untuk memerangi pasukan pemerintah yang sudah semakin mendekati Mosul," ujar warga.

Taktik yang digunakan ISIS ini sama dengan yang mereka gunakan saat mempertahankan kota-kota lain. Namun, Mosul akan menjadi medan perang terbesar dalam perang ini, sebab kehilangan kota ini berarti ISIS akan semakin dekat dengan kekalahan.

Sementara itu, PBB khawatir pertempuran Mosul akan membuat setidaknya 700.000 orang kehilangan tempat tinggal sehingga mereka membutuhkan bantuan sesegera mungin.

Sayangnya, PBB memperkirakan, para petugas mereka di lokasi akan kewalahan mengatasi gelombang pengungsi dalam jumlah besar ini.

Kota berpenduduk 2 juta orang itu jatuh ke tangan ISIS pada 2014 saat kelompok itu menggelar serangan kilat di Irak untuk membentuk sebuah kekalifahan.

Pasukan Irak yang didukung AS, telah mempersiapkan serangan besar ini dalam beberapa bulan terakhir dengan merebut desa-desa dan kota-kota yang berada di sekitar Mosul.

Keberhasilan menguasai sejumlah desa dan kota ini membuat pasukan Irak memiliki jalur pasokan logistik dari dan ke pangkalan militer AS di Qayyarah, 80 kilometer dari Mosul.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com