KUWAIT CITY, KOMPAS.com — Emir Kuwait Sheikh Sabah al-Ahmad al-Sabah, Minggu (16/10/2016), mengeluarkan dekrit pembubaran majelis nasional.
Kantor berita Pemerintah Kuwait, KUNA, melaporkan, dekrit tersebut terbit setelah Emir Sabah menggelar pertemuan darurat dengan para petinggi negara.
Alasan keputusan yang juga menjatuhkan pemerintah itu adalah karena “kurangnya kerja sama”. Pembubaran ini memicu diselenggarakannya pemilu dini.
Sehari sebelumnya, Ketua Parlemen Marzouk al-Ghanem menyerukan pemilu dipercepat karena meningkatnya tantangan keamanan dan ekonomi.
Berdasarkan konstitusi Kuwait, pemilihan dini harus diselenggarakan dalam waktu dua bulan setelah pembubaran parlemen.
Pemilihan legislatif terakhir diselenggarakan Kuwait pada tahun 2013.
Kuwait merupakan salah satu negara produsen minyak utama dan sekutu Amerika Serikat.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.