BANGKOK, KOMPAS.com - Lini masa para pengguna media sosial di Thailand dalam beberapa hari terakhir dipenuhi dengan doa-doa yang memohon kesembuhan bagi Raja Bhumibol Adulyadej.
Tak berbeda dengan keramaian di media sosial, hingga Kamis (13/10/2016) ini, di luar rumah sakit di mana Bhumibol dirawat di Bangkok, kerumunan massa pun tumpah ruah tanpa henti.
Warga Thailand terlihat bersatu dalam doa untuk satu tujuan, ketika menghadapi kemungkinan terburuk mangkatnya sosok pemersatu di negara itu.
Bhumibol adalah raja yang memegang kekuasaan terlama di dunia hingga kini.
Dia adalah sosok yang sangat dicintai oleh rakyatnya. Oleh pihak istana, tokoh berusia 88 tahun ini digambarkan sebagai cahaya penuntun yang telah membantu Thailand melalui dekade kekacauan politik, kudeta, dan kerusuhan, serta kekerasan.
Kondisi kesehatan sang Raja dilaporkan menurun dan kerap keluar masuk rumah sakit sejak dua tahun terakhir.
Namun, kondisi terburuk terjadi sejak seminggu terakhir. Hari Minggu kemarin, pihak istana mengumumkan kondisi kritis Bhumibol yang kemudian mengundang pergerakan dukungan dari warga Thailand, hingga hari ini.
Kondisi ini sekaligus dipercaya menjadi ujian besar bagi kekuatan militer yang merebut kekuasaan pada tahun 2014 lalu.
Kala itu, pemulihan stabilitas setelah satu dekade kekacauan politik dan periode yang penuh gejolak menjadi janji penguasa baru.
Namun kini, kondisi itu diperburuk dengan kesehatan raja, dan persaingan para elite di negara itu untuk merebut kekuasaan.
Kondisi semacam ini sangat berpotensi untuk memicu ketegangan antara militer dan putra Raja Bhumibol, Pangeran Vajiralongkorn dan sang putri, Maha Chakri Sirindorn.
Para pengamat asing dan lokal menilai peluang Pangeran Vajiralongkorn (64) untuk menduduki tahta jika Raja Bhumibol mangkat sangat besar.
Baca: Jika Raja Bhumibol Wafat, Apa yang Akan Terjadi di Thailand?
Kini, tak kurangd ari 500 orang berdoa di luar rumah sakit, dengan mengenakan pakaian 'pink'.
Mereka percaya, warna merah muda adalah warna yang membawa keberuntungan bagi Bhumibol, termasuk bagi kesehatan dia.
Baca: Pink dan Doa Jutaan Warga Thailand demi Kesembuhan Raja Bhumibol...
"Saya ingin berada di dekat beliau, dan berdoa untuknya, karena saya mencintai dia," ungkap Anon Lim (58) yang datang ke Bangkok dari Provinsi Uttaradit, di utara Thailand.
"Beliau telah melakukan banyak hal besar untuk Thailand dan untuk kita semua," kata dia kepada AFP.
Banyak dupa yang dibakar, dan juga karangan bunga yang dipasang di pekarangan rumah sakit, lengkap dengan beragam foto Bhumibol.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.