Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Massa Mendoakan Raja Thailand yang Dirawat di Rumah Sakit

Kompas.com - 13/10/2016, 06:26 WIB

BANGKOK, KOMPAS.com - Sekitar 300 orang berkumpul dan berdoa untuk kesehatan Raja Thailand, Bhumibol Adulyadej (88) yang sedang dirawat di rumah sakit Siriraj, Bangkok.

Mereka berkumpul sejak Rabu (12/10/2016) hingga Kamis (13/10/2016) pagi ini, empat hari setelah pihak kerajaan mengumumkan kondisi Raja yang kurang stabil.

Sementara itu Perdana Menteri Prayuth Chan-ocha dikabarkan telah menemui Putra Mahkota Maha Vajiralongkorn. 

Bhumibol, raja yang paling lama berkuasa di dunia, dihormati oleh kalangan luas di Thailand.

Dalam tujuh dasawarsa kepemimpinannya, ia dianggap sebagai pemersatu. Raja kerap terlibat pada saat Thailand terancam krisis.

Pihak istana pada Minggu (9/10/2016) mengatakan kesehatan raja "kurang stabil", sehingga dokter merekomendasikannya untuk menunda seluruh tugas.

Namun, pihak istana belum mengeluarkan pengumuman lain.

Raja telah menjalani perawatan atas sejumlah penyakit di Rumah Sakit Siriraj. Ia terakhir kali terlihat di depan umum saat mengunjungi istana di ibu kota Bangkok selama beberapa jam.

Prayuth Chan-ocha, kepala pemerintahan militer junta, membatalkan kunjungan resminya ke wilayah timur, Provinsi Chonburi, Rabu pagi.

"Perdana Menteri membatalkan rencananya di Provinsi Chonburi untuk mempersiapkan pertemuan dengan Putra Mahkota mempresentasikan kemajuan kinerja pemerintah," kata kementerian luar negeri.

"Juru bicara pemerintah mendorong rakyat Thailand agar hanya memperhatikan pengumuman resmi terkait situasi ini, dibandingkan mengikuti isu di media sosial," tambahnya.

Indeks Harga Saham Thailand turun 2,5 persen, nilai terendah sejak akhir Mei.

Sebelumnya, nilai itu turun satu poin atau 6,9 persen dari titik rendahnya sejak 1 Maret.

Penurunan didominasi sektor penerbangan dan pariwisata.

Pernyataan pada Minggu merupakan pengumuman kedua di bulan ini. Sebelumnya pada 1 Oktober, pihak istana menyatakan, raja dalam proses pemulihan dari infeksi saluran pernapasan.

Hukum di Thailand melindungi nama baik kerajaan.

Pencemaran nama baik pihak istana dianggap kejahatan, begitu juga dengan penghinaan dan ancaman yang ditujukan pada raja, ratu, pewarisnya serta perwakilannya di daerah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com