WASHINGTON DC, KOMPAS.com — Rekaman video Donald Trump sesumbar tentang kemampuannya melecehkan perempuan yang kini beredar luas memecah kubunya sendiri.
Kasus itu juga jadi sasaran empuk bagi para pengkritik kandidat presiden AS dari Partai Republik itu, seperti dilaporkan Deutche Welle, Selasa (11/10/2016).
Bintang Hollywood dan mantan Gubernur California dari Partai Republik, Arnold Schwarzenegger, menyatakan, sikap Trump yang tidak menghormati perempuan jadi penentu keputusannya untuk tidak mendukung Trump dalam pemilu 8 November mendatang.
Jumat (7/10/2016) lalu, sebuah rekaman video dari tahun 2005 tiba-tiba dipublikasikan.
Dalam rekaman itu, Trump sesumbar tentang kemampuannya melakukan pelecehan seksual terhadap perempuan karena status dan kesuksesannya.
Sehari setelahnya, Schwarzenegger menulis pada jejaring sosial Twitter bahwa ia tidak akan memberikan suaranya kepada Trump. Itu akan terjadi untuk pertama kalinya sejak ia jadi warga negara AS tahun 1983.
Aktor Schwarzenegger mengaku, ia sendiri bukan orang suci dan penyelewengan serta kesalahannya sudah tersebar luas lewat media. Ia juga harus minta maaf berkali-kali kepada perempuan.
Namun, kata aktor tersebut, saling menghormati antar-jender menjadi basis fundamental hubungan sosial dan pribadi.
"Saya pikir tidak bisa diterima bahwa seseorang yang akan menduduki posisi presiden AS merendahkan upaya, peran, dan eksistensi perempuan," katanya.
Meski demikian, Schwarzenegger tidak menyatakan akan memberikan suaranya kepada Hillary Clinton, kandidat presiden AS dari Partai Demokrat.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan