Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Ervan Hardoko
wartawan

Wartawan, peminat isu-isu luar negeri dan olahraga, meski tidak gemar berolahraga

Kegagalan Tak Selalu Sia-sia

Kompas.com - 10/10/2016, 12:31 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini
EditorWisnubrata

Ilmuwan Jerman, Otto Lilienthal, tewas dalam upayanya menemukan cara agar manusia bisa terbang, hingga kini dia dianggap salah satu pionir penerbangan.

Apollo 13 gagal menyelesaikan misinya karena kerusakan modul oksigen tetapi dianggap sukses karena semua astronotnya kembali ke Bumi dengan selamat.

Solomon August Andree gagal dalam ekspedisinya tetapi kegagalannya menjadi pelajaran bagi ilmuwan lain yang ingin melakukan perjalanan serupa.

Presiden Santos mungkin gagal dalam meyakinkan rakyatnya dalam referendum dan bisa saja upaya menciptakan perdamaian yang dirintisnya selama empat tahun buyar dan Kolombia bisa terpuruk lagi dalam perang saudara.

Namun, apa yang diwariskan Presiden Santos dalam upayanya menciptakan perdamaian bukan sekadar sebuah kegagalan.

Kolombia memberikan pelajaran bahwa mengupayakan perdamaian bukan perkara mudah dan tak akan memuaskan semua pihak.

Proses perdamaian di Kolombia menunjukkan bahwa kerelaan untuk berdamai bagi sebagian orang tak cukup untuk mengganti apa yang mereka anggap sebagai kerugian.

Niat berdamai saja tak cukup karena rasa curiga berlebihan dari mereka yang justru juga menjadi korban peperangan.

Syukurlah, komite Nobel bisa menilai bahwa “kegagalan” Presiden Santos bisa menjadi pelajaran bagi siapa saja pada kemudian hari yang berupaya menciptakan perdamaian.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com