Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perusahaan Tempe Asal AS, "Smiling Hara Tempeh"

Kompas.com - 07/10/2016, 20:20 WIB

ASHEVILLE, KOMPAS.com — Sebuah toko koperasi bernama "French Broad Food" yang terletak di kota Asheville, North Carolina, Amerika Serikat, bergerak dalam bisnis jual beli produk organik dan makanan sehat.

Salah satu produk yang dijual di toko ini adalah makanan khas Indonesia, tempe.

Ada berbagai merek tempe tersedia di toko ini. Namun, yang paling laris adalah produk lokal bermerek "Smiling Hara Tempeh".

Ada jenis tempe yang dijual mentah dan yang sudah dimasak.

Pemilik perusahaan tempe keluarga ini adalah sepasang suami-istri, Chad Oliphant dan Sarah Yancey.

"Saya sangat suka tempe, dan tempe juga merupakan produk yang sangat menonjol karena itu homemade, jadi jarang tersedia di toko-toko," kata Chad.

"Karena itulah kami memproduksi tempe di Ashville untuk mengembangkan makanan buatan lokal," ujar dia lagi.

Chad mempelajari proses fermentasi dan cara membuat tempe karena dia pernah belajar di Microbiotic Institute di Massachusetts.

Berbekal dari pengetahuannya itu, pada tahun 2009, Chad dan istrinya mendirikan "Smiling Hara Tempeh" yang berarti perut bahagia.

Ribuan produk tempe mereka dipasok ke berbagai restoran dan toko. Tidak hanya di kota Ashville, produk mereka juga dipasok ke sejumlah daerah di kawasan Amerika bagian selatan.

"Walaupun harganya agak mahal karena mereka perusahaan lokal dan kecil, tempe buatan mereka sangat laku," ujar Ryan Prenger selaku manajer dari toko French Broad Food.

"Lalu mereka juga membuat produk tempe yang sudah dibumbui dan ternyata laku juga," sambung dia.

Selain tempe berbahan dasar kacang kedelai, Smiling Hara Tempeh juga menggunakan bahan baku lain yang tidak lazim digunakan oleh produsen tempe di Indonesia, seperti kacang tolo dan polong hitam.

Ternyata, tak sedikit konsumen yang senang dengan tempe non-kedelai ini.

"Tempe ini enak dan teksturnya seperti daging ayam, enak pokoknya," komentar Judih McNamara, warga Ashville yang juga pelanggan di toko itu.

Usaha tempe ini kini menjadi tumpuan hidup bagi Chad dan keluarganya. Namun, lebih dari itu, tempe juga menjadi jendela untuk mengenal Indonesia.

Di AS, tempe memang masih kalah populer dengan tahu. Namun, Chad percaya warga AS akan makin menggemari tempe karena rasanya yang enak dan bergizi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com