BUKARES, KOMPAS.com - Pemerintah Romania secara resmi melarang praktik perburuan beruang coklat, serigala, lynx dan kucing hutan khususnya untuk tujuan sekadar bersenang-senang.
Keputusan ini diambil setelah gerakan menentang hobi berburu ini semakin keras dalam beberapa tahun terakhir.
Keputusan yang diambil Kementerian Lingkungan Hidup Romania ini langsung berdampak terlindunginya 1.700 ekor hewan liar yang kemungkinan akan mati di bawah kuota berburu tahunan.
Di sisi lain, keputusan ini akan memicu perlawanan keras dari warga pedesaan yang menilai perburuan harus dilakukan sebagai cara untuk mengendalikan jumlah predator berbahaya.
Perlawanan juga akan datang dari para pelaku industri wisata berburu yang sedang mengalami kemajuan pesat di negeri Eropa Timur itu.
Pegunungan Carpathia merupakan kawasan dengan jumlah beruang dan serigala terbesar di Eropa.
Sejak Romania bergabung dengan Uni Eropa pada 2017, industri wisata berburu yang bernilai jutaan euro berkembang di negeri tersebut.
Harian The Guardian menyebut, biaya yang harus dikeluarkan seorang wisatawan untuk mengikuti paket berburu di Romania sebesar 8.800 poundsterling atau sekitar Rp 150 juta.
Pada 2016, pemerintah Romania menyetujui kuota untuk menembak 550 ekor beruang, 600 ekor serigala dan 500 ekor kucing besar berbagai spesies.
Menurut situs ZMEscience.com, jumlah kuota terebut sama dengan populsi seluruh beruang coklat di Slovania, jumlah serigala di Perancis, Swedia dan Norwegia serta empat kali jumlah linx di Polandia.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan