Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Romania Larang Praktik Perburuan Hewan Liar

Kompas.com - 07/10/2016, 06:25 WIB

BUKARES, KOMPAS.com - Pemerintah Romania secara resmi melarang praktik perburuan beruang coklat, serigala, lynx dan kucing hutan khususnya untuk tujuan sekadar bersenang-senang.

Keputusan ini diambil setelah gerakan menentang hobi berburu ini semakin keras dalam beberapa tahun terakhir.

Keputusan yang diambil Kementerian Lingkungan Hidup Romania ini langsung berdampak terlindunginya 1.700 ekor hewan liar yang kemungkinan akan mati di bawah kuota berburu tahunan.

Di sisi lain, keputusan ini akan memicu perlawanan keras dari warga pedesaan yang menilai perburuan harus dilakukan sebagai cara untuk mengendalikan jumlah predator berbahaya.

Perlawanan juga akan datang dari para pelaku industri wisata berburu yang sedang mengalami kemajuan pesat di negeri Eropa Timur itu.

Pegunungan Carpathia merupakan kawasan dengan jumlah beruang dan serigala terbesar di Eropa.

Sejak Romania bergabung dengan Uni Eropa pada 2017, industri wisata berburu yang bernilai jutaan euro berkembang di negeri tersebut.

Harian The Guardian menyebut, biaya yang harus dikeluarkan seorang wisatawan untuk mengikuti paket berburu di Romania sebesar 8.800 poundsterling atau sekitar Rp 150 juta.

Pada 2016, pemerintah Romania menyetujui kuota untuk menembak 550 ekor beruang, 600 ekor serigala dan 500 ekor kucing besar berbagai spesies.

Menurut situs ZMEscience.com, jumlah kuota terebut sama dengan populsi seluruh beruang coklat di Slovania, jumlah serigala di Perancis, Swedia dan Norwegia serta empat kali jumlah linx di Polandia.

Sejak 2007, sebanyak 2.374 ekor beruang, 1.586 ekor serigala, 898 ekor kucing besar dan 120 ekor linx telah ditembak di Romania.

Seluruh spesies yang diburu di Romania ini adalah spesies hewan dilindungi berdasarkan undang-undang Uni Eropa, tetapi tetap ada lubang peraturan yang bisa digunakan sehingga praktik perburuan bisa terus berlangsung.

Membunuh hewan liar menjadi legal jika mereka menyerang manusia atau menghancurkan properti warga.

Untuk mengakali aturan, asosiasi berburu biasanya melaporkan adanya predator besar yang hidup tak jauh dari permukiman penduduk dan memperkirakan besarnya kerusakan yang akan diakibatkan hewan-hewan itu.

"Pertanyaannya adalah apakah benar hewan-hewan ini diburu karena konflik antara manusia dan hewan atau sekadar alasan itu menjadi kedok untuk melindungi praktik perburuan?" kata Menteri Lingkungan Hidup Romania, Cristiana Pasca-Palmer.

"Bagaimana bisa asosiasi berburu menghitung kerusakan yang disebabkan hewan-hewan ini sebelum kerusakan itu terjadi? Dengan larangan ini, kami telah menempatkan semuanya ke jalur yang benar," tambah Cristiana.

Bersamaan dengan larangan berburu ini, pemerintah Romania mempersiapkan layanan darurat yang akan membantu warga untuk melaporkan kerusakan properti yang diakibatkan hewan-hewan liar itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com