Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penyelam Singapura Tewas Dihantam Ekor Ikan Pari di Akuarium Raksasa

Kompas.com - 05/10/2016, 15:40 WIB

SINGAPURA, KOMPAS.com - Seorang penyelam di wahana akuarium raksasa Singapura, tewas akibat hantaman ekor ikan pari di dada.

Pihak pengelola akuarium, Rabu (5/10/2016), menyebutkan korban adalah Philip Chan, seorang penyelam veteran berusia 62 tahun.

Saat peristiwa terjadi, Chan sedang bertugas di wahana yang dinamai Underwater World Singapore.

Pengelola menyebut peristiwa ini sebagai insiden tragis, karena Chan sebenarnya sedang mencoba memindahkan hewan itu ke akuarium lain.

Demikian pernyataan Haw Par Corporation selaku pemilik wahana, seperti dikutip kantor berita AFP.

Chan disebutkan meninggal setelah sempat dilarikan ke rumah sakit. 

Insiden ini mirip dengan kecelakaan yang dialami konservasionis terkenal Australia Steve Irwin, yang juga terbunuh dalam serangan ikan pari pada 2006.

Kala itu Irwin sedang melakukan ekspedisi menyelam di the Great Barrier Reef.

Haw Par mengaku menunda rencana pemindahan ikan pari tersebut, menyusul peristiwa ini. Penyelidikan polisi pun masih bergulir.  

Fasilitas berusia 25 tahun itu berada di resor Pulau Sentosa itu ditutup sejak Juni lalu.

Atraksi di tempat itu mati karena tak mampu bersaing dengan wahana baru di tempat yang sama, termasuk akuarium yang lebih besar dan water adventure park.

Koleksi lumba-lumba merah muda, anjing laut dan berang-berang yang ada di tempat ini telah lebih dulu dipindahkan ke Chimelong Ocean Kingdom di Zhuhai, China.

Chimelong adalah salah satu taman laut terbesar di dunia.

Ssementara koleksi makhluk laut lain di tempat itu, kini masih mencari rumah baru.

Hingga berita ini ditayangkan, tak dijelaskan spesies ikan pari apa yang menghantam Chan hingga mati. 

Ikan pari umum ditemukan di perairan tropis. Sengat duti beracun di ujung ekor ikan pari biasa digunakan untuk membela diri ketika hewan itu dalam keadaan terancam.

Sengatan ekor ikan pari sebenarnya sangat jarang terjadi kepada manusia. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com