Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Rami Adham, Si Penyelundup Mainan untuk Anak-anak Aleppo

Kompas.com - 05/10/2016, 10:48 WIB

Kota paling berbahaya

Rami Adham lahir di Suriah tetapi pindah ke Finlandia pada 1988 dan mengelola badan amal di negeri itu bernama Suomi Syyria.

Awalnya, dia tak pernah berencana untuk membawa mainan ke Suriah. Aksi ini muncul ketika dalam satu kesempatan dia akan melintasi perbatasan Suriah, putrinya bersikukuh ingin menyumbangkan mainan untuk anak-anak Suriah.

Meski sudah berulang kali melintasi perbatasan Suriah dan Turki, Rami mengatakan, perjalanannya ke Aleppo membawa mainan bukan pekerjaan mudah.

Sebab, setidaknya 20 orang, sebagian besar pekerja kemanusiaan dari PBB, tewas dalam serangan udara terhadap konvoi bantuan PBB bulan lalu. Baik Suriah dan Rusia membantah terlibat dalam serangan tersebut.

"Dulu, yang ditakuti adalah serangan sniper tetapi setidaknya mereka tahu tak perlu keluar rumah karena ada risiko tertembak," ujar seorang jurnalis Suriah yang tak mau disebutkan namanya.

"Kini setiap hari semua orang ketakutan karena mereka tak tahu kapan kediaman mereka menjadi sasaran bom pemerintah atau Rusia," tambah jurnalis itu.

Akibat serangan udara bertubi-tubi itu maka terlalu berbahaya bagi Rami untuk mengendarai mobil wilayah pemberontak dan pemerintah di Aleppo.

Alhasil dia harus berjalan kaki bersama para sukarelawan membawa 80 kilogram mainan, obat-obatan dan terkadang bahan makanan.

Dan bagi Rami bahaya yang mengincarnya bukan hanya pasukan pemerintah Suriah tetapi juga ISIS dan milisi Syiah.

"Sebagai mantan warga Aleppo saya melihat perjalanan berbahaya ini sebagai sebuah tugas dan kewajiban untuk membantu mereka yang membutuhkan," ujar Rami.

"Satu hal yang bisa saya lakukan adalah mengamankan masa depan Suriah dengan membantu anak-anak negeri ini karena kami tak ingin kehilangan generasi masa depan," tambah dia.

Halaman:
Sumber Al Arabiya
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com