Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diwarnai Kecaman Presiden Duterte, Latihan Perang AS-Filipina Tetap Digelar

Kompas.com - 04/10/2016, 12:43 WIB

MANILA, KOMPAS.com - Meski Presiden Rodrigo Duterte mengancam akan mengusir seluruh tentara AS di Filipina, tetapi pada Selasa (4/10/2016), latihan militer kedua negara tetap digelar.

Sebanyak 2.000 personel militer dari kedua negara terlibat dalam latihan perang gabungan ini termasuk latihan perang laut di dekat kawasan yang disengketakan dengan China di Laut China Selatan.

"Hubungan militer AS dengan Filipina hingga hari ini tidak ada perubahan apapun," kata juru bicara Kementerian Pertahanan Filipina, Arsenio Andolong.

Pernyataan senada juga datang dari Kedutaan Besar AS di Filipina yang menegaskan kedua negara terus memperkuat kesepakatan-kesepakatan yang sudah dibuat.

"Kami akan terus menghormati komitmen aliansi dan kami harap pemerintah Filipina juga melakukan hal serupa," kata juru bicara Kedubes AS di Manila, Molly Koscina.

China mengklaim hampir seluruh wiayah lautan strategis itu yang juga berimpitan dengan perairan sejumlah negara Asia Tenggara.

China bahkan sudah membangun pulau buatan di kawasan sengketa dan pulau buatan ini mampu berfungsi sebagai pangkalan militer jika diperlukan.

Untuk mengantisipasi manuver China ini, pendahulu Duterte, Benigno Aquino mencoba untuk semakin mendekat dengan Amerika Serikat.

Upaya mendekati AS ini termasuk dengan penandatanganan kesepakatan Kerjasama Penguatan Pertahanan (EDCA).

Dalam kesepakatan ini, pemerintah Filipina menjamin akses militer AS ke lima pangkalan utama negeri itu demi menjaga keseimbangan kekuatan militer di Laut China Selatan.

Namun, Presiden Duterte ingin menggunakan cara lain dan bahkan berusaha mendekati China untuk menyelesaikan sengketa ini dengan baik-baik.

Itulah sebabnya, kesepakatan-kesepakatan dengan AS yang sudah diteken pemerintahan Aquino bertolak belakang dengan niatnya untuk mendekati China.

Alhasil, belakangan Duterte kerap berseberangan dengan AS mulai dari ancaman hendak mengusir tentara AS, hendak membatalkan EDCA hingga menghina Presiden AS Barack Obama.

Sejauh ini, semua pernyataan keras Duterte terkait hubungan dengan AS belum dituangkan menjadi kebijakan resmi.

Dan, sejauh ini juga belum jelas hal-hal apa yang telah disiapkan Duterte jika hubungan antara Filipina dan Amerika Serikat benar-benar rusak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com