Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Meski Pecahan "Gosong", Investigator Yakin Tak Ada Api dalam Hilangnya MH370

Kompas.com - 22/09/2016, 17:42 WIB

CANBERA, KOMPAS.com - Para penyelidik kecelakaan dalam penerbangan MH 370 milik Malaysia Airlines di Australia, meragukan puing "gosong" yang ditemukan di Madagaskar mengindikasikan adanya api dalam peristiwa tersebut.

Pemburu puing pesawat Blaine Gibson pekan lalu menyerahkan lima potongan puing kepada Biro Keselamatan Transportasi Australia, yang selama ini melacak MH370.

Dalam pernyataan tertulisnya, Kamis (22/9/2016), penyelidik belum menyimpulkan apakah pecahan pesawat tersebut adalah bagian dari Boeing 777 yang hilang.

Pesawat itu hilang pada 8 Maret 2014 dengan membawa 239 penumpang dan kru.

Kendati belum melakukan pemeriksaan mendalam, para investigator menyatakan, dalam pemeriksaan awal ditemukan dua bagian fiber yang tidak terbakar.

Bagian itu hanya berubah warna karena reaksi bahan itu sendiri. Bukan karena panas atau pun api. Demikian diberitakan Associated Press.

Selain itu, ada pula tiga areal kecil dari pecahan pesawat itu yang mengalami kerusakan karena panas. Bahkan salah satunya mengelurkan aroma hasil pembakaran.

Kendati demikian, para investigator menyebut, aroma bakar itu muncul dari kerusakan akibat panas baru-baru ini, atau setelah kecelakaan.

"Kami meyakini bau bakaran itu muncul justru setelah kecelakaan, sebagai bagian dari paparan alam, juga bagian dari kontaminasi air laut, termasuk garam," demikian disebut dalam pernyataan tertulis lembaga itu.

Hingga saat ini, Gibson telah mengoleksi 14 pecahan pesawat yang diduga kuat merupakan bagian dari MH370.

Temuan itu termasuk, panel segitiga yang dicap "jangan diinjak" yang ditemukan di Mozambik, Februari lalu.

Temuan itu kemudian telah dipastikan menjadi bagian dari MH 370, yang merupakan "horizontal stabilizer" dari bagian sayap MH 370.

Gibson sebelumnya meyakini, permukaan pecahan pesawat yang menghitam menunjukkan ada unsur api dalam peristiwa ini.

Pesawat Mh 370 seharusnya terbang dari Kuala Lumpur, Malaysia, menuju Beijing, China.

Sejauh ini pencarian dengan sonar telah meliputi wilayah seluas 120.000 kilometer persegi, di wilayah Samudera Hindia, di mana pesawat diduga menghilang.

Namun, hingga kini keberadaan bangkai pesawat itu tak kunjung ditemukan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com