CANBERA, KOMPAS.com - Para penyelidik kecelakaan dalam penerbangan MH 370 milik Malaysia Airlines di Australia, meragukan puing "gosong" yang ditemukan di Madagaskar mengindikasikan adanya api dalam peristiwa tersebut.
Pemburu puing pesawat Blaine Gibson pekan lalu menyerahkan lima potongan puing kepada Biro Keselamatan Transportasi Australia, yang selama ini melacak MH370.
Dalam pernyataan tertulisnya, Kamis (22/9/2016), penyelidik belum menyimpulkan apakah pecahan pesawat tersebut adalah bagian dari Boeing 777 yang hilang.
Pesawat itu hilang pada 8 Maret 2014 dengan membawa 239 penumpang dan kru.
Kendati belum melakukan pemeriksaan mendalam, para investigator menyatakan, dalam pemeriksaan awal ditemukan dua bagian fiber yang tidak terbakar.
Bagian itu hanya berubah warna karena reaksi bahan itu sendiri. Bukan karena panas atau pun api. Demikian diberitakan Associated Press.
Selain itu, ada pula tiga areal kecil dari pecahan pesawat itu yang mengalami kerusakan karena panas. Bahkan salah satunya mengelurkan aroma hasil pembakaran.
Kendati demikian, para investigator menyebut, aroma bakar itu muncul dari kerusakan akibat panas baru-baru ini, atau setelah kecelakaan.
"Kami meyakini bau bakaran itu muncul justru setelah kecelakaan, sebagai bagian dari paparan alam, juga bagian dari kontaminasi air laut, termasuk garam," demikian disebut dalam pernyataan tertulis lembaga itu.
Hingga saat ini, Gibson telah mengoleksi 14 pecahan pesawat yang diduga kuat merupakan bagian dari MH370.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanKunjungi kanal-kanal Sonora.id
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.