Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Operasi Plastik Gagal, Model Cantik Jadi Buruk Rupa, Sulit Bicara, dan Liur Terus Menetes

Kompas.com - 22/09/2016, 16:19 WIB

BANGKOK, KOMPAS.com - Karir seorang model cantik asal Thailand, Ploynatchaya “Ploy” Siriphatdeejiranon bergulir dengan baik.

Berawal dari langkahnya menjadi bintang iklan produk "Smooth E cosmetics" dan menjadi model dalam video klip “Mai Whai Gor Thong Whai” milik artis Jeasmine, Ploy pun mulai membuka jalan.

Lewat dua terobosannya itu, Ploy mendapat berbagai pekerjaan lain dan lantas mampu menabung.

Uang yang terkumpul memang dia proyesikan untuk membayar operasi plastik, demi memperbaiki bentuk rahang yang dia rasa belum sempurna.

Hingga akhirnya, ketika dana sebesar 190.000 Bath atau kira-kira Rp 72 juta terkumpul, Ploy pun memutuskan untuk melakukan operasi.

Namun apa mau dikata? Bukan kecantikan sempurna yang didapat, namun justru cidera berkepanjangan dan bahkan buruk rupa, yang didapat Ploy pasca operasi tersebut.

Mulut gadis berusia 26 tahun itu kini terlihat bengkok. Tulang-tulang di pipinya pun kini tidak lagi terhubung satu sama lain. Lalu, ada tanda luka bakar di bawah dagunya.

Dengan linangan air mata, perempuan ini bercerita kepada Daily News,  saat dia menghubungi RS terkait luka bakar di dagu, pihak RS hanya memintanya untuk tak panik.

Petugas medis menyebut tanda itu akan menghilang, ketika luka operasi telah pulih.

Pihak RS mengakui luka bakar itu muncul karena penggunaan alat operasi yang salah saat melakukan tindakan. 

Akhirnya, Ploy memutuskan untuk kembali ke RS dan menuntut mereka melakukan penanganan lanjutan.

Namun, upaya itu sia-sia. Setelah dia berkali-kali kembali ke RS kondisi wajahnya tidak semakin membaik. 

“Ketika mereka menyadari kondisi saya tak kunjung membaik, pihak RS lalu mengatakan akan mulai menagihkan biaya perawatan lanjutan untuk kedatangan berikutnya," sambung Ploy.

"Wah, pernyataan itu semakin membuat saya stres. Saya lalu berdiskusi dengan ibu saya, apa yang harus saya lakukan selanjutnya? Dan, kesimpulannya saya harus pergi ke RS lain," kata dia lagi. 

"Di RS yang baru, mereka lalu melakukan 'scan' terhadap wajah saya. Lalu mereka mengatakan perlu menjahit dan menarik wajah saya, untuk mengatasi problem pipi yang jatuh," kata Ploy.

Proses ini akan melalui serangkaian tindakan. "Untuk tiap kunjungan saya harus membayar 15.000 Bath atau kira-kira Rp  5,6 juta," kata dia.

Ploy mengaku tak percaya diri dengan beban pembayaran sebesar itu.

"Saya tidak bisa mendapatkan pekerjaan lagi saat ini. Saya mengalami kesulitan berbicara dan selalu ada air liur keluar dari mulut saya," kata dia lagi.

"Saya telah kehilangan potensi penghasilan, ketika sebenarnya saya sedang membuat lebih banyak kesempatan," ungkap dia.

Akhirnya, dengan bantuan seorang pengacara, Ploy dan sang ibu pun membuat laporan ke Kepolisian Muang Nonthaburi, Selasa (20/9/2016) lalu.

Mereka melaporkan tindakan "sembarangan" dari rumah sakit pertama yang menangani Ploy, hingga mengakibatkan cidera serius pada pasien.

“Karena itulah saya menghendaki keadilan. Saya berharap semua orang mendukung saya, setelah apa yang saya lewati saat ini," kata dia.

Sayangnya, banyak pengguna internet yang membaca cerita Ploy ini, lantas mengeluarkan kritik terkait keputusan gadis muda itu melakukan operasi.

Umumnya, para netizen mengatakan, seharusnya Ploy bersyukur dengan kecantikan natural yang sudah dianugerahkan kepada dia.    

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com