Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Zimbabwe Ancam Pemakai Bendera Nasional Jadi Simbol Perlawanan

Kompas.com - 21/09/2016, 21:09 WIB

HARARE, KOMPAS.com - Jika di negara lain warga bebas mengibarkan bendera nasionalnya, maka berbeda dengan yang terjadi di Zimbabwe.

Pemerintah Zimbabwe mengancam akan memenjarakan siapapun selama satu tahun jika ketahuan menjual atau mengibarkan bendera nasional negeri itu.

Pasalnya, bendera Zimbabwe kini menjadi simbol perlawanan rakyat terhadap rezim pemerintahan Presiden Robert Mugabe.

Penjualan bendera nasional Zimbabwe melonjak sejak seorang tokoh agama Evan Mawaire menggunakan bendera itu dalam sebuah video yang menggambarkan krisis ekonomi negara tersebut.

Video itu kemudian memicu gerakan #ThisFlag di dunia maya untuk menunjukkan ketidakpuasan rakyat terhadap kondisi Zimbabwe saat ini.

Media pemerintah menuduh para pengunjuk rasa menggunakan bendera nasional untuk memicu emosi politik melawan pemerintahan yang terpilih secara konstitusional.

Pemerintah mengingatkan bahwa sesuai hukum Zimbabwe rakyat dilarang memproduksi, menjual atau menggunakan bendera nasional tanpa izin tertulis Menteri Kehakiman Virginia Mabiza.

"Masyarakat yang terlibat dalam kegiatan atau aktivitas yang melibatkan pembuatan, penjualan dan bendera nasional yang bertentangan dengan undang-undang terancam hukuman penjara," ujar Mabhiza, Selasa (20/9/2016).

Sesuai dengan Undang-undang Bendera Zimbabwe, hukuman maksimal bagi seseorang yang dianggap menggunakan bendera tak pada tempatnya adalah denda 300 poundsterling atau sekitar Rp 5 juta.

Selain itu, pelanggar undang-undang terancam hukuman penjara selama satu tahun.

"Bendera nasional sangat penting dan masyrakat harus menghormatinya. Perbuatan tidak menghormati bendera terancam hukuman penjara, denda atau keduanya," ujar Mabhiza.

Saat ini, Evan Mawawire telah meninggalkan Zimbabwe menuju AS dan memimpin protes terhadap delegasi Presiden Mugabe yang hadir dalam sidang umum PBB di New York.

Mawawire kini menjelma menjadi pemimpin gerakan rakyat di tengah kemarahan warga terhadap situasi keuangan negara yang sangat buruk.

Akibat kondisi ini, pemerintah Zimbabwe terpaksa menunda pembayaran gaji pegawai negeri.

Pekan ini, pemerintah mengumumkan personel militer akan mendapatkan gaji lebih cepat dibanding pegawai lainnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com