Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bom di New York Dipastikan dari Panci Bertekanan

Kompas.com - 19/09/2016, 10:25 WIB

NEW YORK, KOMPAS.com - Bom yang meledak Sabtu (17/9/2016) dan peledak lain yang ditemukan di New York, sama-sama merupakan panci bertekanan yang diisi peledak dan pecahan logam.

Dari fakta tersebut diketahui bahwa secara fisik bahan-bahan tersebut mirip dengan bom yang digunakan pada lomba bari marathon di Boston pada tahun 2013.

Mengutip para pejabat penegak hukum, New York Times mengatakan, pelaku menggunakan telepon gengam lipat dan lampu hiasan Natal untuk meledakkan bahan peledak di dalamnya.

Ledakan di daerah Chelsea, Manhattan itu mengakibatkan 29 orang luka.

Para pejabat menyebutnya sebagai tindakan teror, tapi belum ada motif atau tersangka yang diidentifikasi.

Perangkat kedua ditemukan empat blok dari lokasi ledakan dan telah dipindahkan dengan aman dan dihancurkan oleh polisi dengan ledakan terkendali.

Gubernur New York Andrew Cuomo mengatakan, tampaknya perangkat-perangkat peledak itu memiliki 'desain yang serupa.'

Namun kedua peledak ini berbeda dari bom pipa yang sebelumnya meledak pada Sabtu (17/9/2016) di jalur yang digunakan untuk sebuah lomba untuk amal di New Jersey, tambah Cuomo.

Tak ada korban jiwa maupun luka dalam ledakan bom pipa itu.

“Apakah ada motif politik? Atau motif pribadi? Kita belum tahu," kata wali kota New York Bill de Blasio.

"Kita tahu bahwa itu adalah bom. Kita tahu bahwa ini kejadian serius. Tapi banyak yang harus dilakukan untuk bisa mengatakan, jenis motivasi apa yang berada di balik kejadian ini."

"Semua teori tentang apa yang terjadi di sini, dan bagaimana jaringannya akan dipelajari, namun kita tak punya bukti yang spesifik sejauh ini," katanya.

Betapapun, kata Cuomo, "Siapapun yang memasang bom itu, kita akan menemukan mereka dan mereka akan diadili."

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com