Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dalai Lama Diundang ke Taiwan, China Keluarkan "Warning"

Kompas.com - 14/09/2016, 17:10 WIB

Terkait peringatan itu, kubu Lim pun bersuara.

"Lim mengundang Dalai Lama ke Taiwan untuk berbagi ide dan filisofi keagamaannya," ungkap asisten Lim, Kenny Chang.

Dia pun menyebut, Dalai Lama adalah figur yang sangat dihormati di Taiwan. 

Selasa kemarin, Menteri Luar Negeri Taiwan David Lee berkata kepada anggota parlemen, jika benar Dalai Lama akan datang, maka Kemenlu akan mempelajari hal itu dengan teliti. 

Jurubicara Kemenlu Taiwan menyebut, "jika Dalai Lama memasukkan permohonan visa, pemerintah kami akan menanganinya sesuai ketentuan yang berlaku."

Namun tak diterangkan lebih jauh tentang sikap resmi Pemerintah Taiwan atas rencana ini.

Selama ini, China mencurigai Tsai dan partai progresif demokratik pro independen-nya, meskipun Presiden perempuan itu telah mengaku akan membina hubungan baik dengan China. 

Juni lalu, Beijing menghentikan mekanisme komunikasi dengan Taiwan, karena penolakan pemerintah Taiwan untuk mengakui prinsip "satu China". 

China mengklaim, Taiwan adalah bagian wilayahnya dan terus menggunakan kekuatannya untuk mengendalikan wilayah itu.

Di tahun 1949, saat perang saudara berakhir, pasukan nasionalis yang kalah di China, lari ke pulau itu.

Sementara, Dalai Lama yang memenangkan Hadiah Nobel Perdamaian pada tahun 1989, melarikan diri ke pengasingan di India pada 1959, setelah pemberontakan yang gagal terhadap pemerintahan komunis.

Tenzin Taklha, seorang pembantu Dalai Lama di Dharamsala, India, yang berada di kursi pemerintahan di Tibet menolak mengomentari masalah ini.

Sebelumnya, dalam perjalanan ke Eropa, Dalai Lama mengumandangkan cita-citanya untuk mencapai otonomi penuh di tanah Himalaya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com