Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

15 Tahun Pasca-serangan "Nine Eleven", Warga New York Hadapi Realitas yang Berubah

Kompas.com - 11/09/2016, 08:28 WIB

NEW YORK, KOMPAS.com — Dalam kurun 15 tahun sejak serangan teroris 11 September 2001, warga New York, AS, telah menyaksikan kebangkitan kawasan Lower Manhattan.

Namun, konsep pembangunan kembali tersebut akan terus berlanjut jauh setelah proses konstruksi selesai, seperti dilaporkan Voice of America.

Para pengunjung dan warga kota itu merasa aman dewasa ini. Namun, bagi kebanyakan di antara mereka, pandangan mengenai kehidupan sehari-hari telah berubah selamanya.

Gedung World Trade Center yang baru terlihat menjulang di lokasi di mana menara kembar pernah berdiri.

Gedung itu lebih tinggi dari yang sebelumnya dan menjadi simbol ketangguhan dan kekuatan kota itu.

Meski pemulihan telah terjadi, baik warga setempat maupun turis sepakat bahwa kota itu dan dunia telah berubah.

"Saya kira dunia secara keseluruhan tidak lebih aman dibanding masa lalu, saya kira justru lebih buruk," kata Chrester Johanssom, pengunjung dari Swedia.

"Ke mana pun saya pergi (di Amerika) saya merasa aman. Namun, sayangnya, ini tidak bisa dirasakan di mana pun Anda berada," kata Narayan Ramakrishnan, pengunjung dari Australia.

Di Museum Tragedi 11 September, para pengunjung mengeksplorasi pengaruh global serangan tahun 2001 itu, mengenang kembali peristiwa menyedihkan itu dan proses pemulihan kota tersebut.

Direktur museum tersebut, Alice Greenwald, mengatakan, pada peringatan tahun ini, kemajuan di kawasan tragedi yang kini dikenal sebagai Ground Zero itu tampak nyata.

"Menara-menara baru yang mengagumkan kini berdiri. Menara ketiga menjulang, ada pusat transportasi baru, dan ada museum yang mencengangkan di tengah-tengahnya," kata Alice Greenwald.

"Jadi, sekarang, ini merupakan tempat untuk mengenang masa lalu dan pusat kehidupan," tambah Greenwald.

Namun, meski menara terakhir telah selesai didirikan, pembangunan akan terus berlanjut.

Bagi mereka yang berada di New York saat tragedi 11 September 2001 berlangsung, kenangan kelam mereka tak juga pupus.

"Orang-orang yang bekerja di kawasan Lower Manhattan datang ke sekolah saya untuk menjemput anak-anak mereka. Tubuh mereka dibalut banyak perban," kata Flora Mazzariello, seorang pensiunan guru.

"Saya ingat bau menyengat sewaktu naik kereta bawah tanah beberapa hari setelah tragedi itu, tetapi tidak tahu bau apa itu,” kata Anthony Dixon, mantan warga New York.

Dixon menambahkan, "Saat itu ada toko-toko yang tutup karena makanan yang mereka jual sudah membusuk. Saya juga bertanya-tanya jangan-jangan bau yang tercium berasal dari mayat-mayat yang membusuk."

Tidak jauh dari Gedung World Trade Center, kini ada taman yang terawat apik di lokasi bekas penjara. Warga New York, Betsy Randolp, menganggap itu sebagai sebuah metafora.

"Saya dikelilingi oleh keindahan dan kesuburan alam. Namun, di balik semua itu ada sejarah masa lalu, dan kita telah melaluinya," kata Randolp.

"Kita bisa bandingkan itu dengan tragedi 11 September dan keadaan pasca-11 September. Kita telah melaluinya," ujar Randolp menambahkan.

Meski ada keprihatinan, banyak warga New York yang melewati masa kelam kota itu sepakat mengenai satu hal, yakni tidak ada tempat selain New York di mana mereka ingin tinggal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com