Sejumlah penduduk China masih memuja Mao bak Tuhan, kata Li Yaxing, profesor Maoisme di Universitas Xiangtan, kampung halaman sang pemimpin besar itu.
"Tidak seorangpun sempurna. Bahkan Revolusi Kebudayaan adalah kesalahan yang dia buat dalam mencari bentuk sosialisme dengan karakter China," ujarnya.
Buat Dikotter, hubungan petinggi Partai Komunis China dengan Mao berada pada level personal.
Buat mereka kekacauan pada era Mao juga tercatat dalam sejarah keluarga.
"Kebanyakan pemimpin dan keluarga mereka terlibat menggulirkan Revolusi Kebudayaan, termasuk keluarga Xi Jinping," katanya.
"Semua petinggi partai berkepentingan bahwa sejarah tersebut tidak diutak-utik," imbuh Dikotter.
"Semua berkepentingan bahwa potret Mao tetap terpampang di dinding," katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.