Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Presiden Ceko Bilang Ukraina Takkan Bisa Ambil Kembali Crimea

Kompas.com - 09/09/2016, 17:50 WIB

PRAHA, KOMPAS.com -  Presiden Ceko, Milos Zeman, mengatakan, Ukraina tidak mendapat kembali Semenanjung Crimea meskipun Rusia mengambilnya dengan aneksasi.

Rusia mencaplok Crimea, yang meliputi pelabuhan strategis Sevastopol yang menjadi pangkalan utama Armada Laut Hitam, pada 2014, seperti dilaporkan Reuters.

Tindakan Rusia membuat Uni Eropa dan Amerika Serikat menjatuhkan sanksi ekonomi dan politik kepada berbagai perusahaan dan pejabat pemerintahan

Zeman telah bersuara keras  menentang sanksi Uni Eropa dan telah secara teratur mengungkapkan pandangannya yang  pro-Rusia.

Dia juga satu-satunya pemimpin dari Barat yang menghadiri perayaan untuk menandai akhir Perang Dunia II pada Mei 2015 di Moskwa, ibu kota Rusia.

"Pencaplokan berarti melanggar perjanjian internasional dan itu pasti bahwa perjanjian yang menjamin integritas teritorial Ukraina telah dilanggar," kata Zeman dalam menanggapi pertanyaan pembaca yang diterbitkan oleh situs berita parlamentnilisty.cz.

"Di sisi lain, saya setuju dengan Anda bahwa (pemimpin Soviet dahulu, Nikita) Khrushchev, telah membuat hal yang konyol untuk dimaafkan,” kata Zeman.

“Politisi dunia mengakui hari ini bahwa Crimea tidak dapat dikembalikan kepada Ukraina," kata Zeman lagi.

Khrushchev memberi Crimea ke Ukraina, yang merupakan bagian dari Uni Soviet, pada tahun 1954.

Pemerintah Ceko, sebagai penentu kebijakan luar negeri dari kawasan Uni Eropa, telah mengikuti sikap umum dari blok mengenai sanksi terhadap Rusia.

Amerika Serikat memperluas sanksi yang lebih atas aneksasi Crimea pada 1 September lalu.

Termasuk kepadsa puluhan individu dan perusahaan atau korporasi, beberapa di antaranya terlibat dalam membangun jembatan multi-miliar dollar untuk menghubungkan daratan Rusia dengan Semenanjung Crimea.

Minggu ini, Rusia telah memulai latihan militer besar yang melibatkan armadanya di Laut Hitam dan Laut Kaspia. Sebanyak 12.500 tentara terlibat dalam latihan tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com