GEORGETOWN, KOMPAS.com - Seorang perempuan pembaca berita di jaringan televisi milik negara di Guyana, dipecat karena tak menikah dan hamil.
Keputusan itu lalu mendatangkan kontroversi. Belakangan, Perdana Menteri negara di Amerika selatan itu pun turun tangan.
Seperti diberitakan Associated Press, Kamis (8/9/2016), Perdana Menteri Moses Nagamootoo memerintahkan Jaringan Komunikasi Nasional (NCN), Rabu malam, untuk mengembalikan wanita bernama Natasha Smith ke posisinya.
Tak hanya itu, CEO jaringan televisi itu Lennox Cornette, akhirnya menyampaikan permohonan maaf kepada Nastasha.
"Saya tak meragukan bahwa pencopotan Natasha adalah karena kehamilannya, dan kebijakan itu merupakan bentuk serangan terhadap kaum perempuan dalam profesi jurnalis," kata Nagamootoo.
Dalam pemerintahan, Nagamootoo pun bertanggung jawab atas jalannya kabinet termasuk di bidang komunikasi pemerintahan.
Awalnya, Natasha mengatakan, operator kamera meminta dia untuk menutupi kehamilannya ketika bertugas membacakan berita.
Tak lama setelah itu, Natasha mendapat kabar bahwa dia dicopot dari tugasnya. Pencopotan dilakukan atas perintah Lennox Cornette.
Belakangan, ketika kasus ini mencuat, dan NCN menerbitkan pernyataan.
Dalam pernyataan itu NCN membantah pemecatan Natasha terkait kehamilan maupun statusnya yang masih lajang.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.