Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Inilah 7 Perang Tersingkat dalam Sejarah Dunia

Kompas.com - 08/09/2016, 17:15 WIB

KOMPAS.com - Sepanjang sejarah dunia berbagai konflik bersenjata sudah terjadi. Beberapa terjadi sangat lama hingga bertahun-tahun tetapi ada juga konflik bersenjata yang hanya berlangsung dalam hitungan hari.

Berikut beberapa konflik bersenjata paling singkat di dunia.

1. Perang Anglo-Zanzibar (1896)

Perang ini melibatkan Kerajaan Inggris dan Kesultanan Zanzibar di Afrika Timur pada 27 Agustus 1896 dan berlangsung hanya 38 menit.

Perang tersingkat di dunia ini dipicu kematian Sultan Hamad bin Thuwaini yang pro-Inggris pada 25 Agustus 1896 yang kemudian tahta Zanzibar diduduki Sultan Khalid bin Bargash.

Inggris lebih menyukai Hamud bin Muhammed yang sangat membantu kepentingan Inggris menjadi sultan baru Zanzibar.

Sesuai perjanjian yang diteken pada 1886, mensyaratkan pergantian sultan harus mendapatkan restu dari konsulat Inggris dan Khalid bin Bargash tak memenuhi syarat ini.

Inggris lalu mengirimkan ultimatum kepada Khalid agar dia dan pasukannya menyerah kemudian meninggalkan istana.

Namun, Khalid malah menyiapkan pasukan dan berlindung di dalam istana. Sebanyak 2.800 orang pasukan melindungi Khalid bin Bargash, sebagian besar direkrut dari warga sipil.

Ultimatum itu berakhir pada 27 Agustus 1896 pukul 09.00 dan saat itu Inggris sudah menyiagakan tiga kapal penjelajah, dua kapal perang, 150 marinir dan pelaut serta 900 tentara Zanzibar di pelabuhan.

Pada pukul 09.02, kapal-kapal Inggris mulai menembaki istana dan menghancurkan artileri pihak istana. Perang laut singkat terjadi dan Inggris menenggelamkan sebuah kapal kesultanan Zanzibar dan dua kapal kecil.

Akhirnya istana kesultanan bisa direbut dan perang berakhir pada pukul 09.40 waktu setempat. Akibat perang itu 500 prajurit Zanzibar tewas dan hanya satu pelaut Inggris yang terluka.

Sultah Khalid akhirnya menerima suaka di Jerman konsulat sebelum kabur ke Afrika Timur Jerman atau Tanzania saat ini.

Sesudah perang, Inggris menobatkan Sutlan Hamud bin Muhammed sebagai penguasa Zanzibar dan sekaligus mengakhiri kedaulatan Zanzibar.

2. Perang 100 Jam (1969)

Perang ini juga dikenal dengan nama Perang  Sepak Bola antara Honduras dan El Salvador pada 1969.

Penyebab sesungguhnya perang ini adalah masalah ekonomi yang dipicu meningkatnya arus imigrasi dari Honduras ke El Salvador, tetapi bersinggungan dengan kerusuhan dalam babak kualifikasi Piala Dunia 1970.

Laga sepak bola ini kemudian diikuti pemutusan hubungan diplomatik El Salvador dan Honduras.

Namun penyebab sesungguhnya perang ini adalah undang-undang pertanahan baru yang diterapkan Honduras pada 1967.

Undang-undang itu memberi wewenang kepada pemerintah untuk menyita tanah yang diduduki imigran El Salvador yang jumlahnya mencapai sekitar 300.000, dan membagikan tanah itu kepada warga Honduras.

Perang ini dimulai pada 14 Juli 1969, ketika militer El Salvador memulai serangan terhadap Honduras.

Organisasi Negara-negara Amerika (OAS) tak tinggal diam dan berusaha menjadi penengah. Upaya ini berhasil dan gencatan senjata terjadi pada 18 Juli 1969 malam.

Perang benar-benar berhenti pada 20 Juli 1969 diwarnai penarikan mundur pasukan El Salvador pada awal Agustus.

Meski kedua negara sudah meneken kesepakatan damai tetapi hingga kini ketegangan antara kedua negara belum sepenuhnya berakhir.

3. Perang enam hari (1967)

Perang ini juga disebut Perang Arab-Israel III dan terjadi antara 5-10 Juni 1967. Perang ini melibatkan Israel yang menghadapi Mesir, Jordania dan Suriah.

Presiden Mesir Gamal Abdul Nasser bersama Suriah dan Jordania mulai menyerang Israel pada 5 Juni 1967.

Israel kemudian membalas serangan tersebut dan berhasil menduduki Jerusalem Timur, merebut Tepi Barat dari Jordania serta menganeksasi dataran tinggi Golan dari Suriah.

Sementara dari tangan Mesir, Israel mendapatkan Jalur Gaza dan Semenanjung Sinai.

Pada 11 Juni, gencatan senjata ditandatangani sekaligus mengakhiri perang ini. Korban di pihak Mesir, Jordania dan Suriah mencapai lebih dari 20.000 orang sedangkan prajurit Israel yang tewas kurang dari 1.000 orang.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com