Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Telur-telur Pokemon Go "Masuk" Kuil, Dianggap Hinaan untuk Umat Hindu

Kompas.com - 08/09/2016, 06:10 WIB

GUJARAT, KOMPAS.com - Pengadilan di Gujarat, India bereaksi atas petisi yang menyebut Pokemon Go menghina umat Hindu dan Jainisme.

Tuduhan dalam sebuah petisi itu dinilai beralasan, karena dalam permainan Pokemon Go menunjukkan gambar-gambar telur berada di kuil-kuil mereka.

Padahal, pria pencetus petisi mengatakan telur-telur dilarang di tempat-tempat ibadah tersebut.

Pengadilan lantas meminta pembuat Pokemon Go untuk menanggapi tuduhan tersebut dalam kurun waktu empat minggu.

Belum jelas, apakah pembuat Pokemon Go, Niantic Inc, akan menanggapinya.

Sementara itu, terkait keputusan itu pengadilan mendapat cemoohan di media sosial.

Pokemon Go belum dirilis secara resmi di India, namun dapat diakses dari ponsel India dengan cara masuk ke akun iTunes dari negara mana saja yang telah merilis Pokemon Go.

Banyak laporan mengatakan kuil-kuil banyak dijadikan Pokestop, yaitu tempat khusus di mana para pemain dapat mengumpulkan logistik.

Petisi juga mengutip adanya pelanggaran rahasia pribadi, dan adanya kemungkinan ancaman kehidupan bagi para pemain ketika mencari monster-monster Pokemon.

Kutipan-kutipan itu untuk 'memperkuat' pelarangan permainan tersebut di India.

Banyak pula yang mengkritik 'kekonyolan' kasus itu, termasuk seorang mantan menteri, Shashi Tharoor, yang berkicau dalam Twitter-nya.

"Kasus yang tergolong dalam kategori yang 'hanya ada di India'! Akan sangat lucu jika kasus-kasus konyol tidak menghalang-halangi sistem yudisial."

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com