Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Makan Tiram Mentah hingga Mengintip Daur Ulang Sampah di South Melbourne Market

Kompas.com - 21/08/2016, 22:05 WIB
Caroline Damanik

Penulis

Sama dengan pasar lainnya di Melbourne, setiap lorong di South Melbourne Market tertata rapi dan bersih. Bahkan di kawasan “basah” sekalipun, pasar ini tidak terlihat kumuh sama sekali.

Di setiap sudut pasar ini, ada sejumlah tempat sampah yang berderet. Tempat sampah berbeda warna ini disesuaikan dengan kategori sampah yang dibuang. Ini memudahkan petugas kebersihan untuk memilah sampah yang akan dikelola kemudian.

KOMPAS.com/Caroline Damanik Ross Williamson, South Melbourne Market Manager, di depan ruangan daur ulang sampah anorganik.
Ya, pasar ini mengelola limbah sendiri. Sampah organik akan diproses untuk menjadi pupuk yang kaya nutrisi, sedangkan sampah anorganik akan didaur ulang.

Ross Williamson, South Melbourne Market Manager, mengatakan, mereka menyediakan tempat khusus untuk menampung dan mendaur ulang sampah di bagian belakang pasar. Ada ruangan khusus untuk memproses sampah organik dan ada lokasi terbuka yang berisi peralatan dan sejumlah mesin untuk mendaur ulang sampah anorganik.

"Dari pengolahan sampah itu, setidaknya kami mendapat 5.000 dollar Australia setiap bulannya,” ujar Ross pada awal Juni 2016.

Oleh karena itu, mereka memberikan edukasi kepada para pedagang dan pengunjung pasar untuk memilah sampah berdasarkan jenisnya. Khusus untuk pedagang, pengelola pasar menetapkan biaya tambahan untuk penyortiran sampah jika mereka tidak memilah sampah saat membuangnya.

Pasar ini juga telah menandatangani kerja sama dengan petani untuk menghasilkan pupuk hijau dari sayur-sayuran yang dibuang selama ini.

Tak hanya pemanfaatan dan daur ulang sampah, pasar ini juga menggunakan memanfaatkan energi matahari. Mereka memiliki sejumlah panel tenaga surya di atap pasar yang mampu menyuplai listrik lebih dari 25.000 KWh per tahun. Ini membuat pengelola bisa menghemat banyak uang untuk biaya listrik operasional pasar dalam hal penggunaan listrik.

"Kami mengandalkan panel surya yang dipasang di atap pasar sehingga suplai listrik untuk lampu dan  penghangat ruangan, misalnya, bersumber dari energi yang disimpan panel surya tersebut," kata Ross.

KOMPAS.com/Caroline Damanik Salah satu contoh pupuk hijau hasil daur ulang sampah organik di South Melbourne Market.
Selain itu, pengelola juga mengembangkan manajemen air dengan memanfaatkan air hujan. Ross mengatakan, atap bangunan pasar sengaja didesain untuk mengalirkan air hujan melalui pipa khusus menuju penampungan air di bawah lahan parkir pasar tersebut. Dengan bantuan pompa, air bisa dialirkan untuk operasional pasar sehari-hari. Situs resmi South Melbourne Market mencatat, pengelola pasar bisa mengurangi pengeluaran hingga 51.641 dollar Australia pada tahun 2014/2015 dari tahun sebelumnya.

"Cara tersebut sangat efektif untuk menghemat pengeluaran dari konsumsi air selama ini," tambah Ross.

Selain itu, lanjut Ross, pengelola juga menyadari bahwa makanan segar yang dijual di pasar ini tidak akan selalu habis. Oleh karena itu, mereka bekerja sama dengan SecondBite, lembaga nirlaba yang mengumpulkan makanan untuk para tunawisma yang ada di Melbourne dan sekitarnya.

Setiap akhir pekan, para relawan dari SecondBite akan mengumpulkan makanan segar yang belum terjual dan masih dalam keadaan baik untuk disalurkan kepada orang-orang miskin yang tinggal di jalanan.

Pada masa 2014/2015, SecondBite mengumpulkan sekitar 18,1 ton makanan segar dari para pedagang di South Melbourne Market untuk diberikan kepada tunawisma dan anak-anak terlantar serta para  pengungsi yang ada di Melbourne.

 

KOMPAS.com/Caroline Damanik Suasana South Melbourne Market Manager.

 (Tulisan ini merupakan bagian dari program "Jelajah Australia 2016". Kompas.com telah meliput ke berbagai pelosok Australia pada rentang 14 Mei - 15 Juni 2016 atas undangan ABC Australia Plus. Di luar tulisan ini, masih ada artikel menarik lainnya yang telah disiapkan terbit pada Juli hingga akhir Agustus 2016. Anda bisa mengikuti artikel lainnya di Topik Pilihan "Jelajah Australia 2016".)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com