Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Melbourne dan Geliat Bisnis Makanan di Atas Truk

Kompas.com - 19/08/2016, 21:16 WIB
Caroline Damanik

Penulis

MELBOURNE, KOMPAS.com – Menjamurnya restoran dan kafe di Melbourne, Victoria, Australia, diwarnai oleh kehadiran food truck atau bentuk usaha yang menjual makanan dan minuman di sebuah kendaraan besar yang berjalan sehingga bisa berpindah  tempat.

Fenomena food truck memberi alternatif bagi para pecinta kuliner di Melbourne dan sekitarnya, baik dari segi harga, rasa maupun sensasi suasana yang ditawarkan. Harga makanan dan minuman yang ditawarkan lebih murah, tetapi rasanya tetap lezat.

Food truck pun dilirik sebagai salah satu bisnis yang menjanjikan di Melbourne. Setiap hari, mereka beroperasi di sejumlah titik di kota dan daerah pinggiran meski jumlahnya tidak banyak. Food truck terlihat bergerombol ketika ada acara tertentu, seperti konser musik dan pertandingan olahraga.

"Kehadiran food truck sebenarnya belum lama di Melbourne, baru beberapa tahun belakangan ini. Namun, perkembangannya cukup signifikan. Saat ini saja, setiap hari ada sektar 105 food truck yang beroperasi di Melbourne," kata Scott Assender, Co-owner dari ‘Welcome to Thornburry’ Food Truck, pada akhir Mei 2016.

Setiap foodtruck, lanjutnya, menawarkan menu yang berbeda-beda, mulai dari makanan dan minuman ala barat hingga Timur Tengah. Biasanya makanan yang dijual tergolong makanan cepat saji. Harganya beragam, mulai dari 6 dolar Australia.

KOMPAS.com/Caroline Damanik Scott Assender, Co-owner dari ‘Welcome to Thornburry’ Food Truck, pada akhir Mei 2016.
Bisnis ini menjanjikan. Scott yang memiliki puluhan food truck mengatakan penghasilan yang didapatkannya dari menjual burger dengan merk “Mr Burger” tidak main-main.

Padahal, burger yang dijualnya berkisar pada harga 10-15 dolar Australia, sedangkan makanan dan minuman pelengkap lainnya berkisar di harga 4-9 dolar Australia.

"Kadang kami bisa mendapatkan lebih dari 4.000 dolar Australia di akhir pekan. Itu khusus untuk yang berada di sini," ungkap Scott merujuk kepada truk-truk yang mangkal di lokasi ‘Welcome to Thornbury’.

Ya, mayoritas food truck milik Scott berkeliling Melbourne setiap hari, hanya lima unit yang mangkal di lokasi food court tersebut. Pada akhir pekan, jumlah yang mangkal bertambah menjadi 10 unit.

"Truk-truk tersebut berkeliling Melbourne setiap hari, memarkirkan truk di keramaian lalu menjual makanan. Bisnis ini cukup lumayan," tuturnya kemudian.

Namun, dia menolak menyebut, angka omset penjualannya setiap bulan secara rinci.

Jadi ancaman

Tak dapat dipungkiri, kehadiran food truck yang menawarkan makanan dan minuman dengan harga murah tetapi tetap lezat itu lalu dinilai mengancam bisnis restoran dan kafe. Menurut Scott, para pemilik restoran dan kafe itu lalu mengirimkan protes kepada pemerintah setempat. Sejak itu, food truck harus mengikuti aturan main yang ditetapkan oleh pemerintah.

"Para pemilik food truck bisa berjualan minimal dalam jarak 500 meter dari restoran yang ada. Anda bisa bayangkan, ada restoran setiap 10-20 meter di pusat kota Melbourne. Jadi  hampir mustahil kami bisa bisa berjualan di pusat kota," tutur Scott.

Ruang gerak food truck juga menjadi terbatas karena mereka dilarang beroperasi lintas wilayah. Scott mengatakan, mereka hanya boleh beroperasi di wilayah tertentu sesuai izin yang dipegang.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com