Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bawa Anak Balita Tonton "Footy", Cara Warga Australia Merawat Cinta kepada Negara

Kompas.com - 18/08/2016, 20:56 WIB
Caroline Damanik

Penulis

MELBOURNE, KOMPAS.com – Steve Lynn mengeluarkan tiga kotak makan dari tas berwarna hitam yang dibawanya. Dia lalu membuka setiap kotak dan memberi sandwich yang ada di dalamnya kepada ketiga anaknya, Zac (7), Ben (6), dan Brody (4).

Jam menunjukkan pukul 12.40 waktu setempat, sekitar satu jam sebelum laga kesembilan 2016 Toyota AFL Premiership Season antara klub Collingwood dan Geelong Cats digelar di Melbourne Cricket Ground, Melbourne, Victoria, Australia.

Steve mengatakan, penting baginya untuk memastikan anak-anaknya menyantap makan siang sebelum mereka bersenang-senang menyaksikan laga dua klub papan atas sepakbola Australia atau yang dikenal dengan nama footy.

“Saya dukung Collingwood!” seru Zac, anak pertama.

“Saya juga,” tambah Ben.

“Kamu, Brody, dukung tim apa?” tanya salah satu teman.

“Dia Geelong Cats!” seru Ben.

KOMPAS.com/Caroline Damanik Steve dan ketiga anaknya bersiap menonton laga footy pada 2016 Toyota AFL Premiership Season antara klub Collingwood dan Geelong Cats digelar di Melbourne Cricket Ground, Melbourne, Victoria, Australia, pada akhir Mei 2016.
Brody tertunduk malu. Pilihannya tidak sama dengan dua abangnya, tetapi dia berani untuk tampil berbeda.

Bagi ketiga bocah ini, datang ke MCG, apalagi untuk menyaksikan langsung pertandingan footy di stadion ini, adalah momen yang sangat dinantikan.

“Saat pertama mereka datang ke MCG sangat baik, jadi kami datang ke sini sekitar seminggu sekali,” ungkap Steve.

Di dalam MCG di kawasan Brunton Avenue, terdapat National Sports Museum. Di museum tersebut, pengunjung bisa mendapatkan wawasan tentang olahraga asli atau yang kerap dimainkan di Australia, seperti kriket, footy atau Australian football, rugby, tinju dan netball.

“Saya adalah pemain (Australian) football beberapa tahun silam dan karena anak-anak saya sudah semakin besar, saya ingin memberi mereka kesempatan untuk menonton dan mengetahui bagaimana olahraga ini,” ungkap Steve.

Dia mengaku sudah memperkenalkan footy kepada anak-anaknya meski usia mereka masih tergolong muda. Namun hanya sebatas bermain-main bersama.

Jika nanti anak-anaknya serius, Steve mengatakan akan mulai mendorong mereka belajar serius pada sekitar usia 12-13 tahun. Dia sendiri mulai serius belajar bermain footy pada usia 12 tahun.

Bagi keluarga Steve, footy seperti identitas bagi diri mereka sebagai warga Australia. Pantang untuk melewatkan pertandingan footy, apalagi jika tim jagoan yang bertanding.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com