Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pelaku Teror Charlie Hebdo Ditangkap Saat Hendak Pergi Bergabung dengan ISIS

Kompas.com - 08/08/2016, 10:03 WIB

PARIS, KOMPAS.com - Seorang pemuda yang dipastikan 'pelaku ketiga' dalam serangan teror ke kantor redaksi majalah satire Charlie Hebdo di Paris, Perancis, telah ditangkap.

Media Inggris, Daily Express, Minggu (7/8/2016), melaporkan, pemuda itu ditangkap kembali ketika dia mencoba pergi untuk bergabung dengan Negara Islam di Irak dan Suriah (ISIS).

Pemuda bernama Hamyd Mourad (20), awalnya dianggap sebagai mahasiswa ketika dua anggota Al Qaeda membantai 12 orang di kantor redaksi Charlie Hebdo, Januari 2015.

Aksi protes besar-besaran pasca penangkapan tahun 2015 di Paris dilakukan untuk menuntut pembebasan Mourad, ketika itu sebagai mahasiswa, dan kini menjadi pemuda desawa.

Akhirnya, teman sekelasnya memberikan alibi yang menyebabkan Mourad dibebaskan tanpa dakwaan ketika itu.

Namun, badan-badan keamanan Perancis pada akhir Juli lalu telah menggagalkan Mourad, yang berusaha pergi dari Perancis untuk bergabung dengan khilafah ISIS di Raqqa, Suriah.

Mourad, yang masih tercantum dalam daftar teroris Perancis, yang sebelumnya  dideportasi ke Bulgaria, kini sedang dalam tahanan untuk menunggu pemulangannya ke Perancis.

Sumber intelijen kepada surat kabar Journal du Dimanche menyebutkan, beberapa bukti ditemukan di tas punggung Mourad. Antara lain sebuah telepon genggam dan laptop.

Dari bukti yang diperoleh itu polisi kemudian mengungkap dan memastikan bawah Mourad tidak salah lagi adalah “kandidat anggota jihad”.

Mourad adalah saudara sepupu Cherif Kouachi, pelaku serangan teror di Charlie Hebdo bersama dengan saudaranya, Said Kouachi.

Pasangan ini menggunakan pesawat laras panjang AK47 untuk membunuh penulis dan kartunis yang dituduh menghina Nabi Muhammad, sebelum dua bersaudara itu ditembak mati.

Pada jam setelah serangan di Charlie Hebdo itu, nama Mourad dirilis sebagai tersangka utama dan perburuan diluncurkan.

Mourad menyerahkan diri ke kantor polisi di rumahnya kota Charleville-Mezieres, 160 mil dari Paris, dan diinterogasi selama lebih dari dua hari.

Setelah dibebaskan Mourad berkata, "Saya terguncang, orang mengatakan hal-hal yang mengerikan dan palsu tentang saya di media sosial meskipun saya seorang mahasiswa biasa yang hidup tenang bersama orang tuanya."

Kini Mourad telah ditahan kembali dan segera akan berurusan dengan aparat penegak hukum di Perancis.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com