Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Abubakar Shekau Tolak Pimpinan Baru Boko Haram Pilihan ISIS

Kompas.com - 04/08/2016, 19:19 WIB

ABUJA, KOMPAS.com - Lama tak terdengar kabarnya pemimpin Boko Haram Abubakar Shekau akhirnya bersuara. Pada Kamis (4/8/2016), Shekau menegaskan bahwa dia masih ada dan berkuasa.

Pernyataan Shekau ini muncul menyusul kabar bahwa Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) sudah mengganti posisi Shekau dengan tokoh baru.

Selama beberapa bulan spekulasi soal nasib Abubakar Shekau yang memimpin Boko Haram sejak 2009 meningkat, apalagi dia tak terdengar kabarnya sejak Maret lalu.

Tiba-tiba sebuah pesan audio muncul menimbulkan spekulasi baru tentang adanya perpecahan di dalam tubuh Boko Haram.

"Rakyat harus tahu kami masih ada. Kami tidak akan menimbulkan kebingungan di antara rakyat," kata Shekau dalam pesan audio berdurasi 10 menit itu.

Suara dalam pesan audio itu dipastikan adalah Shekau setelah didengarkan seorang jurnalis AFP yang mengenali suara pemimpin Boko Haram itu.

Seorang pakar ekstremisme dari Berlin, Jerman Yan St-Pierre dari Modern Security Consulting Group (Mosecon) juga membenarkan suara dalam pesan audio itu adalah suara Abubakar Shekau.

"Orang yang mengunggah pesan itu ke internet adalah sebuah sumber yang bisa dipercaya," kata Yan kepada AFP.

"Kami mengetahui bahwa Boko Haram sudah lama pecah karena perbedaan pandangan strategis. Kini perpecahan itu diketahui publik," tambah Yan.

Sebelumnya pada Selasa (2/8/2016), ISIS merilis wawancara dengan Sheikh Abu Musab al-Barnawi yang ditunjuk sebagai pemimpin baru Boko Haram.

Dalam wawancara yang dimuat di situs majalah Al-Naba itu, Barnawi menjelaskan soal perjuangan Boko Haram di kawasan itu tanpa menyebut nama Abubakar Shekau.

Dalam pesan audionya, Shekau memberi pesan khusus kepada Barnawi dan menyebutnya sebagai sosok yang hidup dengan melanggar ajaran Islam.

"Mereka menipu saya. Sekarang saya dipaksa mengikuti seorang kafir," ujar Shekau.

Yan St-Pierre mengatakan, pesan audio Shekau itu adalah upaya untuk mempertahankan posisinya di tubuh Boko Haram tanpa merusak komitmen kelompok itu kepada ISIS.

"Lewat pesan itu Shekau ingin memastikan dukungan para pengikutnya tanpa harus menyangkal kesetiaannya kepada Al-Baghdadi," ujar Yan.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com