Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jamaika Bayar Utang Beli Minyak ke Venezuela dengan Bahan Pangan

Kompas.com - 03/08/2016, 11:54 WIB

CARACAS, KOMPAS.com - Krisis pangan yang berkelanjutan di Venezuela membuat negeri itu melakukan berbagai cara untuk mencukupi kebutuhan rakyatnya.

Salah satu langkah adalah mengkonversi utang negara lain saat membeli minyak dengan pengiriman bahan makanan.

Pemerintah Jamaika mengumumkan, negeri itu akan membayar sebagain utang pembayaran minyak kepada Venezuela dalam bentuk makanan, obat-obatan dan pupuk.

"Keputusan ini diambil terutama untuk membantu Venezuela dalam bentuk obat-obatan, makanan dan pupuk," kata Menteri Penerangan Jamaika, Ruel Reid.

Langkah ini dimungkinkan di bawah perjanjian antara Venezuela dan 12 negara Karibia pada 2005 yang menjamin Venezuela menjual minyak dengan harga yang disepakati dengan negara-negara Karibia itu.

Dalam perjanjian itu juga diatur bahwa negara-negara tersebut membayar 50 persen harga minyak secara tunai dan sisanya dicicil selama 25 tahun.

Buah dari perjanjian ini, bahan makanan bernilai sekitar 3 juta dolar AS atau Rp 39 miliar akan dikirimkan ke Venezuela untuk membayar utang yang terakumulasi sejak 2006.

Sedangkan uang sebesar 1 juta dolar AS atau sekitar Rp 13 miliar akan disumbangkan Kementerian Sains, Energi dan Teknologi Jamaika untuk Venezuela.

Akibat krisis ekonomi parah yang dipicu anjloknya harga minyak dunia, membuat Venezuela berada di ambang keambrukan ekonomi dan politik.

Antrean warga negeri kaya minyak itu untuk sekadar mencari makanan dan kebutuhan dasar lainnya menjadi pemandangan lazim di berbagai kota.

Bahkan warga di perbatasan harus menyeberang ke wilayah Kolombia untuk mendapatkan bahan pokok yang tak bisa diperoleh di negeri sendiri.

Presiden Nicolas Maduro, yang menggantikan mendiang Hugo Chavez, menuding Amerika Serikat berada di belakang krisis ekonomi negerinya.

Berbagai upaya sudah dilakukan Maduro termasuk menambah hari libur dan mengubah zona waktu di negeri itu demi menghemat energi listrik.

Namun, banyak pihak menilai upaya yang dilakukan Maduro belum cukup dan mengampanyekan agar Maduro lengser dari kursi kekuasaan serta menyerukan pemilu lebih awal.

Kini kelompok oposisi memiliki waktu tiga hari untuk memperoleh empat juta tanda tangan atau 20 persen dari jumlah populasi Venezuela untuk memaksakan pemilu lebih awal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com