Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Laut Tengah Merupakan Jalur Tengkorak bagi Para Migran

Kompas.com - 02/08/2016, 20:06 WIB

GENEVA, KOMPAS.com – Organisasi Migrasi Internasional (IOM) pada Selasa (2/8/2016), mengatakan, sudah lebih dari 4.000 migran tewas selama tujuh bulan terakhir.

Jumlah tersebut meningkat 26 persen dibandingkan dengan jumlah kematian migran pada periode yang sama, Januari-Juli, tahun 2015, seperti dilaporkan kantor berita AFP.

Rute migrasi paling mematikan (jalur tengkorak) adalah penyeberangan lewat Laut Tengah atau Laut Mediterania, diikuti rute Afrika Utara, dan rute di perbatasan Turki dan Suriah.

Sekitar 3.120 migran di antaranya tewas antara 1 Januari hingga akhir Juli di Laut Tengah.

Para migran nekat melintasi jalur laut dari Asia, seperti Timur Tengah dan Asia Selatan, serta dari Afrika utara untuk mencapai Italia dan Yunani.

Juan Medina/Reuters Di perbatasan Eropa, keberadaan polisi makin banyak. Namun, orang-orang masih tewas.

Kematian terbanyak terjadi ketika para migran berusaha menyeberang menuju Italia, yakni sekitar 2.692 orang tewas.

Diikuti oleh kematian di rute menuju Yunani sebanyak 383 orang dan kemudian Spanyol 45 orang.

IOM berharap koordinasi internasional agar ditingkatkan untuk keselamatan migran, agar kematian tidak terulang lagi.

Menurut BBC pada akhir abad ke-20 dan awal abad ke-21, orang-orang bertolak ke gerbang Eropa, seperti halnya yang para budak alami pada abad ke-17.

Sebagian besar tenggelam di laut, terjebak di kapal rapuh yang rawan.

Setelah 20 tahun BBC melaporkan berita mengenai imigran yang mencoba ke Eropa, orang-orang masih tenggelam setiap pekan, tiada yang berubah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com