Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Paus Fransiskus Kunjungi Kamp Konsentrasi Auschwitz

Kompas.com - 29/07/2016, 21:23 WIB

WARSAWA, KOMPAS.com - Paus Fransiskus, Jumat (29/7/2016), berjalan seorang diri melintasi gerbang besi "Arbeit Macht Frei" di Auschwich-Birkenau dalam kunjungan bersejarah di bekas kamp konsentrasi Nazi itu.

Dengan kepala tertunduk, Paus melakukan kontemplasi sebelum bertemu dengan para penyintas holocaust di depan tembok kematian, tempat pasukan Nazi mengeksekusi ribuan orang.

Di antara para penyintas itu, Paus bertemu dengan Helena Dunicz Niwinska (101), perempuan yang memainkan biola di orkestra Auschwitz, serta beberapa orang yang bekerja di rumah sakit kamp saat mereka masih anak-anak.

Paus kemudian menyalakan lilin di depan tembok kematian, lalu kembali berdoa sebelum mengunjungi sel tempat mengurung pastor Polandia Maximilian Kolbe.

Kolbe tewas setelah secara sukarela menggantikan seseorang yang akan dieksekusi. Kunjungan ini bertepatan dengan hari kematian Kolbe 75 tahun lalu.

Paus kemudian berdoa untuk 1,1 juta korban holocaust, yang sebagian besar adalah orang Yahudi, yang tewas di kamp konsentrasi itu.

Sebelum kunjungan ini, Paus sudah mengatakan dia memilih untuk berdoa untuk mengenang kengerian yang terjadi tujuh dekade lalu itu.

Keputusan Paus Fransiskus untuk memanjatkan doa bagi para korban holocaust itu disambut baik pemimpin umat Yahudi Polandia Michael Schudrich.

"Banyak orang pergi ke Auschwitz dan mereka diam selamanya. Padahal, seharusnya saat meninggalkan tempat itu kita harus berteriak dan berjuang agar hal semacam ini tak terulang," kata Schudrich.

Sebanyak 1,1 juta tahanan, 90 persennya Yahudi, tewas di kamp konsentrasi Auschwitz antara 1942 hingga akhir 1944.

Selain bangsa Yahudi, sebanyak 15.000 orang Polandia, 23.000 orang Roma, 15.000 tahanan perang Soviet, 400 anggota saski Yehovah, homoseksual dan ribuan orang lain dari berbagai bangsa juga tewas di tempat ini.


 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com