Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dalam Dua Minggu, ISIS Lakukan Empat Serangan di Eropa

Kompas.com - 26/07/2016, 21:49 WIB

PARIS, KOMPAS.com - Hanya dalam waktu dua minggu, Eropa telah menderita empat serangan yang diklaim oleh kelompok jihad Negara Islam, masing-masing dua di Perancis dan Jerman.

Serangan terbaru, Selasa (26/7/2016), dilakukan saat upacara misa sedang digelar di gereja Katolik di kota Saint-Etienne-du-Rouvray, Perancis utara.

Dua penyerang menggorok leher seorang pastor tua,  Jacques Hamel (86), hingga tewas. Seorang lainnya dalam kondisi luka parah, namun pelaku kemudian ditembak mati polisi.

Presiden Perancis Francois Hollande mengatakan, kedua penyerang mengaku dari kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS). Kelompok ini juga menyebut dua penyerang itu “tentara” mereka.

Dua hari sebelumnya, 24 Juli, seorang pria imigran Suriah berusia 27 tahun melakukan bom bunuh diri di kota Ansbach, negara bagian Bavaria, Jerman selatan. Serangan itu melukai 15 orang lainnya.

Kementerian Dalam Negeri Bavaria mengatakan, pria pelaku itu telah "berjanji setia" kepada pemimpin ISIS, Abu Bakr al-Baghdadi.

Kantor berita Amaq yang dekat dengan kelompok ISIS juga melaporkan bahwa pria imigran Suriah itu adalah seorang “tentara” ISIS. Pria itu meledakkan diri setelah gagal masuk ke arena festival.

Pencari suaka, yang hendak dideportasi ke Bulgaria, telah menerima perawatan di sebuah rumah sakit jiwa dan dilaporkan memiliki kecenderungan bunuh diri.

Pada 18 Juli, seorang remaja pria imigran berusia 17 tahun juga telah melakukan serangan dengan kapak dan pisau di sebuah kereta di Bavaria.

Remaja diyakini Afganistan itu, melukai lima orang, empat dari mereka adalah wisatawan Hongkong.

Anak laki-laki itu ditembak mati oleh polisi. ISIS merilis video tentang serangan oleh remaja tersebut yang sedang melaksanakan operasi penyerang mengumumkan ia akan melaksanakan "operasi" di Jerman dan menampilkan dirinya sebagai "tentara kekhalifahan".

Serangan paling dahsyat yang diklaim kelompok ISIS terjadi di Nice, Perancis selatan, tepat pada Hari Bastille atau Hari Nasional Perancis, 14 Juli lalu.

Pelakunya, Mohamed Lahouaiej-Bouhlel (31), seorang imigran Tunisia, menggunakan truk lori sebagai senjatanya.

Bouhlel menabrakkan truknya ke kerumunan massa yang sedang menonton kembang api saat perayaan Hari Bastille di Pantai Nice sehingga 84 orang tewas dan lebih dari 300 orang terluka.

Kelompok ISIS yang berbasis di Raqqa, Suriah, mengatakan, Bouhlel ditugaskan untuk melakukan serangan "demi menanggapi seruan untuk menargetkan negara-negara koalisi" yang memerangi kelompok jihadis di Irak dan Suriah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com