Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Hadapan Kongres, Duterte Janji Tak Akan Ampuni Para Penjahat

Kompas.com - 26/07/2016, 15:31 WIB

MANILA, KOMPAS.com - Presiden Filipina Rodrigo Duterte menjanjikan tak ada ampun dalam perang melawan kejahatan yang dikobarkannya.
 
Dia memperingatkan para pelaku kriminal bahwa pemuka agama dan aktivis HAM tak akan bisa menyelamatkan mereka dari kematian.

"Jangan tunjukkan belas kasihan kepada mereka sebab mereka juga tak menunjukkan belas kasihan kepada kita," kata Duterte dalam pidato kenegaraan pertamanya di hadapan kongres Filipina, Senin (25/7/2016).

Sejak Duterte berkuasa akhir Juni lalu, polisi Filipina sudah menewaskan 200 orang tersangka pengedar narkoba atau rata-rata 11 orang sehari.

Kepolisian selalu menegaskan, mereka terpaksa membunuh para tersangka itu karena harus membela diri.

Namun, menurut perhitungan media, jumlah tersangka pelaku kriminal yang tewas sejak Duterte berkuasa jauh lebih banyak. Stasiun televisi ABS-CBN bahkan meyakini 544 orang pelaku kriminal tewas sejak pemilihan presiden.

Meski demikian, Duterte nampaknya tak akan berhenti membunuh para pelaku kriminal, bahkan dia mendorong kepolisian untuk meningkatkan kerja mereka dua kali lipat.

"Kami tak akan berhenti hingga pengedar narkoba terakhir menyerah, dipenjarakan atau tewas jika itu yang mereka inginkan," ujar Duterte disambut tepuk tangan meriah.

Meski aksi Duterte ini populer di mata rakyat Filipina, tetapi Gereja Katolik, aktivis HAM dan media mengkhawatirkan kebijakan ini akan menyuburkan pembunuhan di luar pengadilan.

Bahkan, sebuah surat kabar nasional dalam edisi Minggu (24/7/2016), menampilkan foto seorang perempuan yang memeluk jasad eorang pria yang baru saja ditembak mati di jalanan kota Manila oleh orang tak dikenal.

"Kalian ingin sebuah drama? Mari kita lakukan drama. Jika kalian tak ingin mati, jangan andalkan pastor dan aktivis HAM. Mereka tak bisa mencegah kematian," kata Duterte geram.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com